Mohon tunggu...
toeyiz zaman
toeyiz zaman Mohon Tunggu... Konsultan - seorang perantau yang kini menginjak usia 24 tahun, lahir di kota Tuban Jawa Timur dan sekarang tinggal di Kelurahan Cibodasari Tangerang. menyelesaikan studi s1 di Fakultas Dakwah dan Komunikasi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Ampel Surabya. kegemaran membaca, menulis, nonton film, olahraga dan Ilmu.

Bahagia bagi saya adalah ketika kita menikmati kebahagiaan dengan tidak seorang diri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Analogi Hidup Sebuah Perjalanan

29 Januari 2020   01:13 Diperbarui: 29 Januari 2020   01:08 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Selain perjalanan hidup yang saya maksut ini memiliki substansi yang disepakati, misalnya perjalanan seseorang dari bumi ke surga atau perjalanan dari keburukan menuju kepada hal-hal yang positif lainnya, saya rasa hidup adalah perjalanan ini juga mengandung makna kehidupan lain yang begitu dekat dengan keseharian kita. saya pribadi baru tinggal di kota Tangerang satu bulan setengah yang silam dan disini saya merenungi hakikat hidup adalah perjalanan, paling tidak makna hidup adalah sebuah perjalanan versi saya. karena semua juga tahu bahwa satu istilah berpotensi memunculkan begitu banyak makna, tak terkecuali makna hidup adalah sebuah perjalanan.

Saya ingin mengutip satu kalimat yang berbunyi " waktu ibarat sebuah pedang, jika engkau tak menebasnya (memanfaatkannya) waktulah yang akan menebas kehidupan kita". di kota Jakarta dan pada umumnya daerah Jabodetabek apa-apa dituntut harus serba cepat, mulai cepat beradaptasi, cepat bergaul dan tentunya harus cepat-cepat sampai di tempat kerja. 

Saya rasa perjalanan seseorang dari tempat tinggalnya menuju tempat kerja adalah perjalanan hidup yang substantif karena sebagai bentuk perjuangannya untuk hidup dalam rangka menafkahi keluarganya, mengirim biaya hidup setiap bulannya di kampung halaman dan untuk keperluan pribadi sehari-hari.

Disinilah saya merenungi dan menganggap bahwa ada relasinya hidup adalah sebuah perjalanan dengan perjalanan hidup itu sendiri (semoga ini tidak membingungkan). karena faktanya disini sebagian besar waktu dihabiskan dalam perjalanan. entah itu tatkala menunggu busway transjakarta, berdesak-desakan, belum lagi ketika terjebak kemacetan dan ini bukan sebuah undian yang tidak bisa dipastikan, melainkan hampir pasti melewati kemacetan jalanan dengan intensitas yang berbeda-beda.

 Tentu, ada pelajaran berharga dalam sebuah perjalanan. saya pernah merenungi dan mengasumsikan bahwa jika seseorang yang hidup menganalogikan dengan kehidupan jalanan artinya mematuhi kondisi aturan jalanan dalam perjalanannya, maka bukan tidak mungkin akan selalu nyaman dalam perjalanan. 

Ambil contoh saja kendaraan baik motor maupun mobil. jika kondisi motor dalam keadaan baik, sudah barang tentu ia tidak akan mogok ditengah perjalanan, atau kemungkinannya sangat kecil lantaran kondisi motor sering di cek. begitupun fisik seseorang apabila diperhatikan kondisinya, tentu ia akan fit dan optimal melakukan rutinitas perjalanan hidupnya. kemudian lagi kondisi jalanan, jika kondisi jalanannya mulus, pasti motor akan berjalan dengan seimbang, meskipun kadang ditengah perjalanan ada jalan yang berlubang dan kadang ada kemacetan didepan, saya rasa itu sangat wajar karena yang berlalu lalang bukan hanya satu kendaraan dan itu juga baik untuk menguji kesabaran saat berkendara. ada marka jalan, ada rambu-rambu lalu lintas, ada plang petunjuk arah yang kesemuanya itu adalah dalam rangka memaksimalkan potensi keselamatan dan meminimalisir risiko keburukan dalam perjalanan. karena sesungguhnya hidup itu juga perjalanan, maka jadikan perjalanan kita sebagai acuan untuk menjalani hidup. dua kata fokus dan taat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun