Mohon tunggu...
Tobias TobiRuron
Tobias TobiRuron Mohon Tunggu... Guru - Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Anak petani dalam perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bapak Terjun Bebas dari Pohon Beringin

7 Januari 2023   10:24 Diperbarui: 7 Januari 2023   10:37 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. foto. Maria Nini Ruron

Siang itu cukup terik. Langit kota Larantuka tidak bersahabat dengan penghuninya. Saat itu tahun 2018 hari dan tanggalnya saya sudah lupa, saya bersama dengan istri saya, Esterlina Naitonis ke Kota Larantuka untuk sebuah urusan. Saat itu saya masih bertugas di SMPN Satu Atap Riangpuho Kecamatan Tanjung Bunga.

Setelah menemani istri belanja di Pasar Baru Larantuka kami berdua pulang dengan menunggangi kuda tunggangan si Revo. Banyak hal yang diceritakan sepanjang perjalanan kami berdua. Terkadang tertawa, senyum dan harus mengerutkan dahi oleh karena suam aspal akibat sengatan sang terik.

Tiba di Desa Lamawalang tepatnya di bawah pohon Reo samping Lapangan Bola Kaki kami bertemu dengan saudara Maksimus Masan Kian teman seperjuangan di Agupena Flotim yang saat itu melakukan perjalanan pulang dari Kecamatan Demong Pagong. Kurang lebih sepuluh menit kami bercerita, bersenda gurau bersama-sama. Tiba-tiba ada telepon masuk yakni Saudari Meri Sukun. Dibalik suara itu saya mendengar ada isak tangis kecil katanya, No...kamu di mana sekarang? Kami di Lamawalang jawabku. Ada apa? Jantung saya mulai berdetak tak karuan. Pasti ada terjadi sesuatu dengan orang rumah, gumamku dalam hati sedangkan Meri belum menyampaikan informasi tersebut. Saya sedikit mendesak. Dan Meri pun menyampaikan katanya; No..Bapa Anton jatuh dari pohon. Mendengar itu badan saya langsung lemas. Pikiran kacau seketika. Saya pun langsung menyampaikan kepada istri dan saudara Maksi akan informasi tersebut dan langsung berpamitan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang pikiran saya sudah menerawang jauh akan musibah yang terjadi pada bapa ini. saya menyampaikan kepada istri untuk berdoa dan langsung menyampaikan kepada istri saya bahwa Bapak tidak akan meninggal. Saya yakin itu. istri saya hanya diam.

Kecepatan lari si Revo saya atur dengan baik tanpa harus gegabah. tiba di Lewo hati saya berkecamuk. Riuh pikiran hadir namun nurani saya tetap mengatakan Bapak pasti merasakan sakit namun tidak meninggal.

Setelah memarkir si Revo tepatnya di bawah rerumpunan Petung saya bersama dengan istri menuju rumah. Langkah kaki saya percepat dan saya melihat banyak orang sudah berkumpul di rumah. Saya dan istri langsung masuk rumah dan menuju kamarnya.

Melihat saya dan istri, Bapak langsung menangis. Saya langsung memeluk Bapa dan disitu sudah ada Oa Ela Ruron anak dari Ba Sipa Ruron, se Wale Ruron, istri dari aka Frans Keboja Ruron, se Tin Koten, istri dari Bapak Lamber Boli Ruron, Ade Belia, Ota, oa Ela Tapo Sukun sitri dari Bapak Pajo Ruron bersama dengan keluarga lainnya sementara membersihkan luka dan mengobati luka.

Bapak jatuh dari Pohon Bao saat itu bersama dengan beberapa keluarga untuk memotong petung yang akan dibawakan untuk memperbaiki rumah kecil yang ada di Welo. Ia jatuh saat memotong petung yang tergelantung akibat berhimpitan di dahan Beringin.

Ia terjun bebas ke tanah persis di gundukan dedaunan. dan Tuhan masih merawat umurnya. Betapa tidak, persis disamping Bapak tergeletak, ada kayu sangat runcing. Saya yakin Tuhan masih mencintainya dan kami semua sebagai anak, cucu dan keluarga besar kami.

Badannya sakit namun bapak tetap bertahan. Sesekali ia menangis tak kuasa menahan sakitnya. Mama begitu setia merawat dan menemaninya.

Saat itu beberapa orang menyarankan kepada saya untuk bawa bapak ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Namun setelah bertanya pad bapak terkait letak sakitnya saya memutuskan untuk tidak bawah ke rumah sakit dan mengutamakan tukang urut untuk mengurut bapak. Darah mengalir di lututnya, pinggangnya tergores dan merintih sakit akibat benturan serta tulang rusuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun