Mohon tunggu...
Tobias TobiRuron
Tobias TobiRuron Mohon Tunggu... Guru - Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Anak petani dalam perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buah Manis dari Ketekunan

27 Desember 2022   21:02 Diperbarui: 27 Desember 2022   21:24 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. foto. Emanuel Elfarianus Geo,S.Pd/Dokpri

Hidup ini seperti air yang mengalir terkadang tenang dan berarus. Riak-riak kecil pasti selalu ada dan silih berganti menghias kehidupan ini oleh karena kehidupan ini adalah dinamis. dan  sebagai manusia bukan berarti kita menyerah akan situasi atau kondisi yang menyerang namun kesabaran untuk menghadapi dan semangat untuk bangkit merupakan kunci dalam menata sebuah kehidupan. begitupula dalam urusan sebuah pekerjaan. Yang pertama harus dilakukan adalah kesabaran dan mencintai pekerjaan itu sendiri. Tutur Emanuel Elfarianus Geo,S.Pd guru pada SMP Negeri 2 Tanjung Bunga,Kabupaten Flores Timur.

Semangat pengabdian lelaki paruh baya ini tidak pernah luntur,hal ini tampak jelas dari caranya bertutur. Ia begitu semangat menguraikan setiap adegan pengalaman hidup yang pernah dialaminya. 

Sepuluh tahun Ia mengabdikan diri sebagai guru honorer pada SMPK Yapenthom 2 Maumere. Banyak pengalaman yang diperoleh. "Mengajar peserta didik butuh kesabaran,walau nasib kita sebagai pendidik sendiri belum pasti", Ujar Emanuel Pria hitam manis dari Maumere ketika ditemui di kantor Kecamatan Tanjung Bunga (Rabu,/11/11/2016) dalam suatu urusan.

"Menjadi guru adalah sebuah profesi yang dipercayakan Tuhan kepada saya dan ini keputusan yang telah saya ambil. Menjadi guru adalah panggilan hidup saya yang sangat mulia. Sepuluh tahun  menjadi guru honor, tak sedikitpun saya mengeluh akan kesejahteraan yang di peroleh. Niat saya adalah mengabdi,berbagi ilmu pada anak didik dan berharap bisa melahirkan generasi yang cerdas,berakhlak mulia,mempunyai semangat juang yang tinggi dan memiliki  kreativitas "Ujar Emanuel.

Usaha, kerja keras serta semangat yang diberikan kepada peserta didik di SMPK Yapenthom 2 Maumere akhirnya membawa berkah tersendiri. Dua orang anak didiknya berhasil mewakili NTT dua tahun berturut-turut pada tahun 2008 dan 2009 dalam lombah mendongeng dalam bahasa Inggris di surabaya dan Yogyakarta. keberhasilan dalam mendidik,membimbing peserta didik ini pula akhirnya dari pihak yayasan memberikan kesempatan kepadanya untuk tugas belajar berkaitan dengan peningkatan kinerja profesinya seorang guru di Kupang pada tahun 2009.

Emanuel Geo sangat bersyukur dengan mendapat tugas belajar ini dapat membangun dan mengembangkan tugas profesinya dalam menjalankan perannya sebagai pendidik,Motivator,Inspirator dan teladan bagi siswa,guru dan masyarakat. Sebuah kebanggaan tersendiri yang tersemat dalam kalbu dan ini merupakan berkah dari yang Maha Kuasa atas sebuah pengabdian yang tulus,Ujar Emanuel.

Semangat ,keikhlasan serta kesabaran dalam mengabdi akhirnya berbuah manis.  Di  tahun 2013  Emanuel Elfarianus Geo mencoba mengaduh nasib dengan mengikuti seleksi CPNS di Kabupaten tetangga Flores Timur. Memang benar kata orang  kalau rezeki tidak akan lari ke mana. Ia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada Dinas PPO Kabupaten Flores Timur dan di tempatkan di SMP Negeri 2 Tanjung Bunga. Sebuah sekolah terpencil,jauh dari pusat keramaian kota dengan infrastruktur jalan yang kurang bersahabat serta jaringan komunikasi tidak ada.

"Meski saya sudah diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi saya masih prihatin dengan nasib guru honorer terutama honerer di Desa-desa. Bisa dikatakan masih minim dalam urusan kesejahtraan. Untuk sementara perhatian dari pemerintah terhadap nasib guru-guru honor dan siswa sudah ada namun masih kurang karena tuntutan yang diberikan kepada guru di era ini sangatlah tinggi dan  mulai dari hal administrasi sampai dengan out put yang dihasilkan. Begitupula dengan peserta didik. Banyak sekali cita-cita yang harus mereka ingin raih. Di Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI Ke 71 ini sebagai guru kita semua mengharapkan perhatian dari pemerintah terutama nasib guru-guru honerer dan siswa-siswi di daerah terpencil,Ucap Suami dari Venansia Murniaty Seleman ini.

Terpencil tak mematikan kreativitas

Berada di sekolah terpencil dengan fasilitas yang masih minim bukan berarti mematikan kreativitas dari guru untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didik."tak ada rotan akarpun jadi". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun