Mohon tunggu...
Tobias TobiRuron
Tobias TobiRuron Mohon Tunggu... Guru - Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Anak petani dalam perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Air Pemali Naitonis: Warisan Leluhur untuk Suku

6 Desember 2022   14:59 Diperbarui: 6 Desember 2022   18:08 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. Foto. Seremonial adat di Air Pemali Naitonis (Dok. pribadi)

Cuaca sore itu senin (20/4) dingin menusuk. Gerimis terus bercucuran membasahi alam di Desa Naimasu Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Sepoi basah terus diendus. Pepohonan yang berdiri menghiasi tepi kali Oemasi tampaklah anggun. Begitu hijau dan subur. Riak air kecil yang jernih jelas terdengar. Kami terus melangkah bersama anggota keluarga suku Naitonis ke sebuah aliran air, oleh masyarakat setempat menyebutnya sebagai air pemali (larangan) Naitonis untuk mengadakan seremonial adat bagi anggota keluarga.

Air pemali/larangan merupakan simbol penghayatan akan nilai-nilai yang berkembang dalam sebuah komunitas atau masyarakat setempat akan sesuatu yang berisi tentang larangan-larangan.

Larangan ini berupa aturan etis yang mengatur tentang kehidupan manusia dengan alam itu sendiri dari tindakan yang tidak etis.

Segala jenis larangan ini berkaitan erat dengan hukum alam yang telah dianut oleh suku Naitonis dari dulu hingga sekarang,misalnya tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang tidak etis, tidak boleh mengotori air ataupun menebang pepohonan yang ada di pinggiran kali itu sendiri.

Pemali atau larangan ini setidaknya memberikan kita sebuah gambaran bahwa semua benda baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak merupakan ciptaan yang kuasa dan berhak untuk hidup sesuai dengan kealamanya dan hargai menghargai adalah sebuah keharusan.

Kita semua yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi dimuka bumi ini tidak terjadi secara kebetulan. ini merupakan rahasia dari sang ilahi patut disyukuri dan menghargai alam itu sendiri. sehingga banyak seruan kepada kita akan menjaga dan melestarikan dengan bersahabat dengannya.

Dinamakan air pemali bukan berarti melarang orang atau masyarakat setempat untuk tidak memanfaatkan air itu untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum,mandi,cuci dan lainnya.

Semua orang bisa memanfaatkan air itu namun harus mengindahkan apa yang disebut dengan pemali atau larangan itu sendiri, Ungkap Nikolaus Naitonis penjaga rumah adat dari Suku Naitonis.

Nikolaus Naitonis menambahkan apabila semua larangan itu dilanggar atau larangan itu tidak dindahkan maka ada sesuatu ataupun tanda yang dialamatkan kepada kepala suku ataupun orang yang duduk di rumah besar adat suku itu sendiri, misalnya badan sakit ataupun mimpi yang tidak baik. ketika diketahui akan hal ini maka harus ada upacara adat pemulihan di air pemali.

Ini sering kita alami,sehingga terkadang kami dari suku Naitonis memasang papan peringatan di lokasi air serta pada tahap terakhir kita menerapkan sanksi adat bagi para pelanggar larangan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun