Mohon tunggu...
Tobias TobiRuron
Tobias TobiRuron Mohon Tunggu... Guru - Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Anak petani dalam perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata Alam "Gua Bitauni"

5 Desember 2022   19:45 Diperbarui: 5 Desember 2022   20:00 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket.Foto. Tampak Depan sebelum masuk pintu Gua. Dokpri

Sejarah Gua Maria Bitauni

Berdasarkan kisah sejarah nama Bitauni berasal dari kata"NBI" dalam bahasa dawan artinya "disini" dan "Nataunon" yang berarti bertahan. Jadi Bitauni diartikan sebagai bertahan disini atau benteng pertahanan/tempat persembunyian. Nama ini diberikan oleh para leluhur suku Aplasi yang merupakan suku tertua di Insana dan juga merupakan suku yang pertama menemukan gua ini ketika bersembunyi dari kejaran musuh.

Selain sebagai tempat yang nyaman untuk bersembunyi karena letaknya diatas bukit dan didalam gua, kedatangan suku Aplasi di tempat itu bukanlah secara kebetulan,namun disertai dengan sebuah petunjuk maha besar. Petunjuk, dalam hal ini berupa lampu yang bercahaya putih bersinar dari dalam gua ketika suku Aplasi berusaha berlari menghindar dari kejaran musuh. Sinarnya begitu terang diiringi sebuah gerakan seakan-akan memanggil suku Aplasi untuk berlindung di tempat itu.

Dan betul. Lampu bercahaya tersebut menjadi titik terang keselamatan bagi suku Aplasi. Tidak ada yang memegang lampu tersebut. namun lampu tersebut dengan sendirinya bergerak memberikan petunjuk seperti kompas kepada suku Aplasi terutama Piur saukdale,pemimpin suku Aplasi saat itu. Mulai dari pintu masuk gua ,menyusuri ruang-ruang yang ada dalam gua, hingga akhirnya lampu tersebut berhenti pada sebuah batu tepatnya di samping kiri patung bunda Maria berada sekarang.

Seiring berjalannya waktu, gua alam ini ditemukan lagi oleh pastor Petrus Noyen dan Pastor Arnoldus Verstralen,SVD dari portugis ketika menginjakan kakinya di Tanah Timor untuk misi penyebaran agama Katholik dan menempatkan sebuah patung Bunda Maria yang terbuat dari kayu namun raib. dan pada tahun 1920 datang lagi seorang pastor bernama Yohanes Smith,SVD dan sebelum meninggalkan Bitauni pada tahun 1936 pastor tersebut menempatkan sebuah patung bunda Maria di dalam gua dan sampai sekarang masih tersimpan dengan baik.

Gua Alam Maria Bitauni Keramat

Umat paroki Kiupukan dan sekitarnya sangat yakin bahwa gua alam Maria Bitauni amat keramat. Hal ini juga disampaikan oleh penjaga dari gua alam Maria Bitauni, Kornelis Aleus warga masyarakat desa Bitauni saat diwawancarai selasa (18/4/2017).

Ia mengatakan bahwa gua alam Maria Bitauni amat keramat. Hal ini ditandai selama ini ia tidak melihat tidak ada keong, tidak ada ular yang melintas di areal gua. Kalaupun ada juga dengan sendirinya mati. Selain itu ada beberapa kali penampakan Bunda Maria dalam gua tersebut,serta banyak sekali umat yang berdevosi di gua dan doanya diterima. Seperti orang yang sudah lama menikah namun belum mendapat buah hati namun ketika berdoa di gua,harapan itu terkabul. Termasuk salah seorang Bapak Haji dari Bogor (Jawa) yang sudah berkeluarga  kurang lebih 17 tahun namun belum memperoleh buah hati.  

Dan pada tahun  2006 dengan niat yang tulus,Ia datang di gua ini namun sebelumnya meminta izin di pastor paroki untuk berdoa. Ternyata ujudnya berhasil. Sekarang ia sudah memiliki 5 orang anak dan lebih istimewa lagi sebagai ungkapan terima kasih atas kemurahan hati bunda maria, Bapak Haji terbut mempersembahkan anak pertamanya masuk Katholik dan sampai dengan sekarang Bapak Haji tersebut menjadi donatur dalam proses pembangunan Kapela di Bitauni. Kalaupun ada yang bertindak atau berniat tidak baik terhadap gua tersebut maka dengan sendirinya ada tanda- tanda. Dari sekian kesaksian diatas dapat disimpulkan bahwa Gua alam Maria Bitauni keramat,Jelas Bapak Kornelis.

(Tobias Ruron)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun