Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB/ PPs Universitas Muhammadiyah Palembang

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilarang Mendoakan Orang Meninggal

8 April 2022   17:22 Diperbarui: 8 April 2022   17:57 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan Dekan FEB UMPalembang saat membuka acara pengajian rutin (Dokpri)

Menarik apa yang disampaikan Dr. Purmansyah Ariadi, S.Ag., M.Hum., sebagai pemateri pengajian Rutin Dosen dan Karyawan Fakultas  Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang (FEB UMPalembang) hari ini sebelum sholat Jum'at (08/04/2022) di lantai 2 Ruang Aula Program Pascasarjana UMPalembang. 

Acara ini dihadiri oleh Dosen dan Karyawan FEB UMPalembang.  Sebelum acara dimulai, kegiatan ini dibuka oleh Dekan FEB UMPalembang  Yudha Mahrom DS, S.E., M.Si., dan juga menyampaikan bahwa kegiatan pengajian untuk Dosen dan Karyawan ini biasa dilaksanakan secara rutin.

Pada kesempatan ini, Dekan memberikan harapan yang disambut meriah oleh peserta pengajian bahwa direncanakan pada saat Hari Raya Idhul Fitri nanti akan diberikan daging sapi untuk dosen dan karyawan FEB UMPalembang dengan menyembelih dua ekor sapi, ini wacananya dan nanti akan dibicarakan lebih lanjut dengan yang terkait, terkhusus melalui persetujuan pimpinan,  jelasnya.

Mudah-mudahaan dari pengajian ini dalam melaksanakan puasa di bulan Ramadhan yang kita laksanakan ini mendapat pencerahan dari pemateri yang dapat membuat diri kita lebih bertaqwa kepada Allah SWT., dan mengucapkan terima kasih kepada semua peserta pengajian yang telah meluangkan waktunya dapat mengikuti kegiatan ini, pungkasnya.

Materi yang disampaikan oleh  Dr. Purmansyah Ariadi, S.Ag., M.Hum., adalah NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PUASA BULAN RAMADHAN. 

Antara lain disampaikan oleh pemateri bahwa kita tidak usah takut menghadapi masa depan, dan berharap semakin hari semakin baik aqidah kita. 

Artinya apabila aqidah kita kuat maka kita tidak akan takut mati, termasuk bagi yang belum punya jodoh, tidak usaha takut tidak mendapatkan jodoh, begitu juga yang lainnya, karena kita punya keyakinan bahwa dengan kuatnya aqidah kita, apa yang kita hajatkan akan dikabulkan Allah SWT., jelasnya.

Lebih lanjut pemateri mengemukakan bahwa kita melaksanakan ibadah puasa ini  salah satunya adalah melatih kesabaran. 

Makna sabar  yang disampaikan Said  bin Juber adalah pengakuan seorang hamba kepada Allah atas musibah yang menimpanya itu dari Allah dan menyerahkannya kepada Allah dengan mengharapkan pahalaNya.

Ada tiga macam bentuk sabar menurut pemateri; 1) Sabar dalam menjalankan ketaatan yang Allah wajibkan; 2) Sabar dalam menghadapi musibah yang menimpa; dan 3) Sabar dalam menahan diri untuk tidak melakukan segala yang Allah haramkan.

Ada 5 kelebihan dari sabar itu sangat jelas diatur dalam Al-Qur'an; 1) Allah menyukai orang-orang yang sabar (dalam Surat Ali Imran ayat 146); 2) Mendapat petunjuk dari Allah SWT. (dalam surat Al-Baqarah 155); 3) Mendapatkan kebaikan atas kesabarannya (Surat Hud ayat 49); 4) Mendapatkan keberuntungan (Surat Ali Imran ayat 200);  dan 5) Mendapatkan martabat yang tinggi (Surat Al-Furqan ayat 75). 

Puasa ini melatih kesabaran, dan sesungguhnya perintah puasa ini sangat jelas tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183, yang artinya  "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa".

Puasa ini sesungguhnya adalah ibadah yang kita kerjakan dengan penuh kesadaran dari diri kita sendiri bahwa Allah selalu bersama kita, selalu mengawasi kita dan melihat semua kelakuan kita. Kita mengerjakan puasa ini dengan harapan mendapatkan derajat ketaqwaan dari Allah SWT.

Disela penyampaian materinya, juga menarik perhatian peserta pengajian apa yang disampaikan beliau bahwa menyambut bulan Ramadhan ini banyak orang ziarah kubur.  Kita sebagai umat yang baik katanya "Kita dilarang mendo'akan orang meninggal". Kenapa kita dilarang mendo'akan orang meninggal, karena tidak baik mendoakan orang yang ziarah itu supaya meninggal, yang kita do'akan adalah orang sudah meninggal, bukan orang yang ziarah itu, jelasnya.

Sebenarnya luas kajian dari materi yang disampaikan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam puasa bulan ramadhan ini, namun oleh karena keterbatasan waktu yang tersedia, mudah-mudahan dilain waktu dapat  kita teruskan, dan semoga dengan pengajian rutin ini ketaqwaan kita semakin meningkat.

Semoga kita semua akan selalu mendapatkan petunjuk untuk selalu berbuat demi kemaslahatan umat, agar diri kita ini  bisa bermanfaat bagi orang lain, selalu sehat wal afiat dan dimudahkan Allah SWT dalam semua urusan dunia dan akhirat kita. Aamiin ya aminu mukmin ya sohirun ya aminullah aamiin. (Tobari)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun