Mohon tunggu...
Teguh Nugroho
Teguh Nugroho Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pecinta traveling, jelajah kota, arsitektur, interior - eksterior :D

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Psikologi Warna dan Penerapannya Pada Desain Interior Rumah

25 Juni 2015   13:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:12 3022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, setiap ruangan tentu memiliki fungsinya masing-masing, dan hal ini mempengaruhi warna apa yang sebaiknya digunakan. Warna untuk ruang keluarga sebagai tempat berkumpul para anggota rumah tentu berbeda dengan warna untuk kamar mandi. Pun warna ruang kerja dengan warna kamar tidur.

Adalah Psikologi Warna, sebuah studi yang mempelajari tentang bagaimana warna mampu memberikan pengaruh psikologis atau kejiwaan pada barang siapa yang memandangnya. Beda warna, beda pula maknanya, dan berbeda juga dampak psikologisnya.

Mari kita bahas bagaimana Psikologi Warna ini dapat membantu kita dalam memilih warna yang tepat untuk interior ruangan. Kita mulai dari… ruang tamu.

Sebagai tempat untuk menyambut tamu --- baik yang diundang maupun yang tidak --- ruang tamu sebaiknya dirancang untuk menimbulkan suasana ramah dan disambut! Maka, warna-warna hangat seperti kuning, oranye, merah, coklat, dan gradasi-gradasinya adalah yang paling pas. Hati-hati saat memilih warna merah! Jangan sampai berlebihan, cukup percikkan sebagai aksen atau kurangi intensitasnya agar tidak melelahkan mata. Bisa juga dengan memilih tone warna merah tua seperti maroon dan burgundy.

Namun, penggunaan warna-warna sejuk seperti hijau dan biru masih dapat digunakan di sini. Siapa tahu mertua yang semula datang dengan amarah, bisa berangsur lembut setelah duduk anteng dengan terpaan warna hijau.

Prinsip sama untuk ruang keluarga. Pilih warna yang terkesan hangat, akrab, dan intim, yaitu dengan warna-warna yang sudah dijelaskan di atas. Hindari penggunaan warna putih yang berlebihan karena akan memberikan kesan dingin, kaku, dan berjarak. Juga warna abu-abu, karena akan terlihat membosankan.

Tahukah Anda? Warna merah dan oranye dapat membantu merangsang nafsu makan. Maka, warna-warna ini pas diaplikasikan pada ruang makan dan dapur. Dapat Anda padukan dengan warna putih agar ruangan tetap tampil ringan dan ringkas. Padukan oranye dan biru untuk menghasilkan kejutan kombinasi warna komplementer!

Warna kuning dan oranye juga dipercaya mampu membantu konsentrasi, kreatifitas, dan daya ingat. Cocok dipoleskan di ruang kerja atau ruang belajar, namun jangan berlebihan karena justru akan membuat Anda susah berkonsentrasi.

Kamar mandi paling pas menggunakan warna hijau, biru, dan turunan-turunannya (toska, teal, dsb) yang sejuk, tenang, dan segar! Biasa disandingkan dengan warna putih untuk memberikan kesan bersih, luas, ringan, dan modern. Jika kamar mandi Anda bergaya tradisional atau kembali kea lam, wah.. warna hijau ini akan semakin pas lagi. Kombinasikan saja dengan warna coklat.

Warna-warna hijau dan biru juga cocok untuk kamar tidur karena mampu menunjang kualitas istirahat Anda. Begitu pun dengan warna ungu dan coklat yang hangat. Warna ungu mampu memberikan tampilan mewah, anggun, dan elegan pada kamar tidur. Warna ini juga diyakini dapat melambungkan imajinasi dan fantasi Anda.

Untuk kamar tidur anak dan remaja, tentu beda lagi aturan mainnya. Anak-anak menyukai warna-warna cerah dan berani. Tidak berarti harus melulu merah dan kuning, namun bisa juga biru cerah atau hijau cerah sehingga kualitas tidurnya dapat tetap terjaga. Warna-warna pink, magenta, fuchsia, dan violet yang lembut dan manis cocok untuk kamar anak dan remaja perempuan. Sementara untuk kamar anak laki-laki, paduan merah dan biru yang sporti pasti pas! Warna oranye yang sporti dan coklat yang maskulin cocok disandingkan dalam kamar remaja laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun