Katanya mas menteri Nadiem Makarim "sekolah tidak menjamin belajar"
Siswa berangkat sekolah sampai disekolah Tura turu tok, dolanan karepe dewe, gk tau melbu kelas dan lain sebagainya. akeh pokok e modele tambahono dewe... .
Kemudian dinasehati oleh guru "bayangkan, orang tuamu banting tulang membiayaimu sekolah tapi kelakuanmu koyok ngene nng sekolah, coba kalau orang tuamu tahu, opo yo gk nelongso"
Kebanyakan orang terbayang seperti itu pada kalimat "Sekolah tidak menjamin belajar"
Mari kita berpikir lain
Banyaknya jam kosong. Guru rapat, ada tamu dari luar, guru sibuk ngurusin administrasinya dan lain sebagainya akeh pokok e modele tambahono dewe.. .
Itu juga sama saja kita sekolah tapi kita tidak belajar apa apa (secara formal) .
Cuma bedanya,
Kalau jam kosong siswa girange gak betah dan jarang atau bahkan gaonk seng mbatin "lahyo wong tuoku soro soro kerjo gawe nyekolahno aku, tapi kelakuane sekolah koyok ngene nang aku. Cobak lek wong tuoku ngerti opo yo gak nelongso". Blass gakiro onok, termasuk seng nulis
Sudah tahu ada bocoran besok bakalan ada jamkos sampai pulang. Siswa yang cerdas adalah siswa yang bolos, lebih baik mengerjakan sesuatu yang lebih bermanfaat daripada ke sekolah mek numpang turu tok tangi-tangi wes moleh (tidak berlaku bagi siswa yang sumber penghasilannya dari uang saku sekolah atau yang hanya sekedar pengen ketemu de'e, bagi mereka liburan adalah bencana) .