Mohon tunggu...
M Tamamun  Niam
M Tamamun Niam Mohon Tunggu... Full Time Blogger - https://misterkom.com/

ada sesuatu yang ingin diungkapkan https://misterkom.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sang Agitator, Ir Soekarno

14 Januari 2020   07:03 Diperbarui: 14 Januari 2020   12:43 2803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"kala itu aku belum bisa melakukan tindakan nyata, hingga pada tahun 1927 aku membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI) yang bertujuan untuk kemerdekaan sepenuhnya untuk Indonesia pada saat itu juga. Meskipun organisasi -- organisasi sebelumnya selalu menyembunyikan sebagian tujuannya supaya Belanda tidak mengganggu mereka. Bagiku, tidak ada yang perlu disembunyikan.

Nasibku adalah untuk menaklukkan, bukan ditaklukkan. Aku adalah seorang pemberontok aku menjadikan PNI sebagai tentara pemberontak yang akan menghancurkan kolonialisme.

Kemudian pada bulan desember 1928, aku membentuk sebuah federasi partai partai politik yang berhaluan kebangsaan bernama Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Partai Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Federasi ini memungkinkan kita bergerak dengan kekuatan lebih besar sekaligus beresiko tinggi bagiku sebagai ketuanya."

"menjadi pemberontak seperti yang Bung ceritakan itu sangatlah berbahaya bagi diri Bung, tentunya Belanda tidak tinggal diam."

"tentu saja, penjara itu sudah bagai rumahku, berkali kali aku keluar masuk penjara bahkan sampai diasingkan ke tempat yang sangat terpencil bertahun tahun, ketika keluar penjara pun aku masih layaknya tahanan karena mendapat pengawasan yang ketat dari kepolisian Hindia Belanda.

Pemimpin tidak berubah karena hukuman . aku masuk penjara untuk memperjuangkan kemerdekaan. Dan aku meninggalkan penjara dengan pikiran yang sama.

Setiap agitator dalam setiap revolusi tentu pernah masuk penjara. Disuatu tempat, entah dengan cara bagaimana, hukuman tentu akan jatuh pula diatas pundakku. Tapi aku tidak  takut, aku sudah tau akibatnya ketika aku mulai pekerjaan itu. Aku juga tahu bahwa pada satu saat, aku akan ditangkap. Hanya soal waktu saja dan aku sudah siap secara mental.

Seseorang hendaknya jangan melibatkan dirinya ke dalam perjuangan mati -- matian jika sebelumnya tidak menyadari akibatnya. Walaupun selama berabad-abad mereka menjerumuskan puluhan ribu rakyat masuk bui dan masih saja melemparkan kita ke tempat pembuangan yang tidak berpenduduk, jauh dari masyarakat, saatnya akan tiba ketika mereka musnah dan kita memperoleh kemenangan. Kemenangan kita adalah suatu keharusan sejarah. Tidak bisa dielakkan."

"Iya benar Bung, kini kegigihan tekad Bung dalam menumpas imperialisme berhasil. Indonesia telah merdeka, penjajah itu sudah musnah dan kita memperoleh kemenanga. Sungguh jasa Bung Karno tidak akan pernah terlupakan oleh sejarah. Rakyat akan selalu mengingat kebesaran jasa seorang Soekarno yang kini menjabat sebagai Presiden Indonesia untuk seumur hidup."

Bung Karno berkata "mereka menjadikan saya presiden seumur hidup, itu memang benar. Tapi tentunya saya masih punya hak untuk mengatakan suatu hari nanti, Rakyatku... saya letih, tolong biarkan saya pergi. Kau telah melaksanakan dengan baik, menjadikanku presiden seumur hidup? Oke... oke... jka kondisiku masih mengijinkan, aku tetap ingin jadi presiden hingga akhir hayatku. Tapi bila suatu hari nanti aku letih. Aku tetap punya hak untuk mengatakan tolong biarkan saya pergi.

Andai kata Tuhan memberikan aku wakti 10, 15, 20 tahun lagi, aku akan pergi dengan hati yang tenang dan bangsa ini telah berkembang dengan kuat, aku dapat pergi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun