Kehidupan manusia tidak lepas dari kebutuhan energi. Semakin meningkatnya jumlah penduduk serta perkembangan peradaban yang semakin pesat akan meningkatkan kebutuhan energi. Konsumsi energi untuk kebutuhan dasar pun akan semakin besar. Akan tetapi, hal tersebut tidak sejalan dengan semakin menipisnya energi konvensional yang tidak terbarukan dan akhirnya akan habis.
Energi terbarukan merupakan jenis energi yang diharapkan bisa menyokong kebutuhan energi yang semakin meningkat. Energi surya, energi angin, energi air, biodiesel, biogas, dan berbagai jenis sumber energi yang ada di sekitar kita diharapkan mampu memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Indonesia merupakan negara yang dilimpahi potensi energi yang sangat banyak dan besar. Sungai-sungai yang dapat digunakan sebagai sumber energi air. Indonesia juga terletak di garis khatulistiwa yang dilimpahi sinar matahari yang dapat diubah menjadi energi surya. Lautan juga dapat dikonversi menjadi OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion). Potensi energi angin juga tak dapat disepelekan. Belum lagi potensi energi dari tanaman ataupun limbah pertanian dan peternakan. Sudah sejatinya Indonesia memiliki ketahanan energi yang kuat.
Merujuk pada program pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yaitu Desa Mandiri Energi (DME). Maka potensi energi yang berlimpah di suatu daerah harus mampu dikaji untuk pengembangan yang lebih optimal dan menjadi penyokong energi nasional
Melihat potensi pengembangan energi di suatu daerah bukan merupakan hal yang sulit. Hanya saja, potensi yang ada harus diperhitungkan potensi hasil energinya. Bukan hanya sekadar melihat potensi yang ada saja. Beberapa pengembang perangkat lunak menyediakan program yang dapat digunakan sebagai alat perencanaan energi, seperti LEAP, EnergyPLAN, The Energy and Power Evaluation Program, MESSAGE, RETScreen, dan beberapa program lainnya.
LEAP atau Long-range Energy Alternatives Planning merupakan program yang dapat digunakan untuk pemodelan pemanfaatan energi. Dengan memanfaatkan data yang berbasis pada lingkungan dan energi, LEAP dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan energi, konsumsi energi, energi yang dapat dikonversi dan diproduksi di suatu daerah. Dengan menggunakan LEAP, potensi energi di suatu daerah dapat dikelola sehingga akan memudahkan menentukan sasaran pembangunan energi dan investasi yang akan dilakukan.
Ketersediaan energi surya, energi angin, ataupun jenis energi lain dapat dianalisis dengan menggunakan LEAP. LEAP merupakan program dari Stokholm Environtment Institute, dan program ini dapat diunduh secara gratis dan digunakan oleh berbagai kalangan. Panduan penggunaannya pun tersedia dalam Bahasa Indonesia. Hal ini akan sangat mempermudah penggunaan program, sehingga setiap daerah akan mengetahui potensi energi yang dimiliki dan mampu mengembangkannya.
Ayo, kita hitung berapa besar energi yang ada di daerahmu!
