Mohon tunggu...
Tmarsyam
Tmarsyam Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Seorang freelancer penulis fiksi. Pengurus beberapa personal blog. Kunjungi akun instagramnya di tautan terlampir. Salam literasi!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Filosofi Air Bagi Kehidupan Semesta

1 Juni 2018   12:51 Diperbarui: 1 Juni 2018   13:02 2348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A : "Jangan boros air!"

B: "Lah, emang kenapa? gue bayar juga ke PDAM."

A: "Bukan berarti harus boros kan?"

B: "ye segini doang juga."

lantas seorang itu menumpahkan seember air penuh hanya untuk membersihkan kakinya.

Apakah percakapan tersebut pernah anda lakukan?atau hanya sekedar mendengarnya saja?

Berbahagialah anda jika anda adalah bagian dari sisi manusia yang menahan diri untuk tidak seenaknya melakukan pemborosan air. Tahukah anda bahwa air itu sangat penting dalam kehidupan. Bahkan air itu sendiri adalah kehidupan. Bayangkan jika dunia tanpa adanya air? bisa jadi apa keseimbangan bumi kita yang rentan ini.

Sedikit banyak tulisan ini mengajak kita semua untuk lebih mawas diri dalam menggunakan setiap anugerah yang diberikan terutama soal air. Saya melalui tulisan ini bukan bertujuan membantu satu departemen tertentu dalam mengkampanyekan 'jangan boros air' atau hal senada dengan itu.

Hal yang menarik ini tiba-tiba saja mengusik pikiran saya untuk menggali lebih dalam tentang air itu sendiri. Dalam air ada filosofi yang terpendam yang hendak saya bagikan bagi kita semua untuk sedikit mengambil waktu memaknai satu energi yaitu 'air'.

Terkadang kita tidak begitu memandang jelas sekitar kita dan se-tanpa sadarnya kita melewati setiap hal kecil yang mungkin kalau tidak karenanya kita tidak akan bisa bertahan di dunia ini. 

Setidaknya ada beberapa filosofi air yang ingin saya suarakan dalam tulisan ini. Mengenal 'air' lebih dalam dan bukan terjebak dalam air, khususnya ombak yang membunuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun