Mohon tunggu...
DR T. Mangaranap Sirait SHMH
DR T. Mangaranap Sirait SHMH Mohon Tunggu... Pengacara - Semua Diperbolehkan Asal Tidak Bertentangan Dengan Hukum

Hukum buatan manusia itu sama seperti manusia, ia dikandung, lahir, hidup, dan lalu mati ("human laws are born, live and die"), penulis berprofesi sebagai Advokat, dan Dosen Program Pascasarjana, Ketua Bidang Advokasi Asosiasi Profesor Doktor Hukum Indonesia (APDHI), pada tahun 2015 menerima piagam dari International New York Times Megazine, serta menulis dibeberapa Jurnal Ilmiah Hukum terakreditasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surya Paloh, Cawapres Penentu Pertarungan antara Jokowi Vs Prabowo

27 Februari 2018   07:44 Diperbarui: 27 Februari 2018   10:40 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak terlalu sulit  memprediksi  bahwa atmosfir politik Pilpres 2014 dan Pilkada DKI 2017 akan berulang kembali pada Pilpres 2019.  Figur kuat  yang akan maju bersaing sebagai Capres  pun kemungkinan hanya akan ada dua  yaitu Jokowi dan Prabowo, dan kalaupun ada diluar itu hanyalah akan menjadi Capres penggembira saja.

Jokowi Capres PDIP

Berkaca dari lamanya Megawati Ketua Umum PDIP, menimbang-nimbang untuk mengusung Ahok pada Pilkada DKI 2017 yang akhirnya berakibat fatal Ahok-Jarot kalah akibat slip of the tongue  dan kandas di  Pilkada DKI, dan juga rasa phobia akan ada partai lain yang akan curi start  lebih dahulu mengumumkan Jokowi sebagai Capres 2019, akhirnya  PDIP tanggal 23/2/2016  telah secara resmi menyatakan mengusung kembali Jokowi sebagai Capres 2019. Langkah ini merupakan sebuah strategi yang rasional sehingga lebih dini  dapat berkonsolidasi dengan semua partai pengusung Jokowi.

Namun, pada Pilpres 2019 kubu Jokowi tidak boleh menganggap sebelah mata kubu Prabowo yang juga punya konstituen setia ditingkat akar rumput (grass root). Kubu Prabowo telah terbukti berhasil berkonsolidasi  menemukan format dan pola pemenangan di Pilkada DKI.  Pola dan format pada Pilkada DKI,  kemungkinan akan diterapkan selanjutnya untuk memenangkan Pilpres 2019. Figur-figur  yang ideal yang mungkin akan mendamping Prabowo sebagai Capwapres, adalah Anies Baswedan atau  Zulkifly Hasan Ketua Umum PAN.

Albert Einstein  pernah berkata bahwa "God Never Play Dice" (Tuhan tidak pernah main dadu), yang dapat dimaknai bahwa Tuhan saja menurut Einstein bekerja dengan programnya yang selalu terencana baik. Maka pada Pilpres 2019  kubu Jokowi harus berhati-hati memilih Cawapresnya, karena kalau tidak,  bukan tidak mungkin akan dapat kalah tipis dari Prabowo, seperti yang terjadi pada Ahok-Jarot dua figur Gubernur/Wakil yang disenangi rakyat tapi kalah karena tidak mampu membendung mesin politik kubu Prabowo sang politisi yang pantang menyerah.

Surya Paloh Figur Ideal Pendamping Jokowi Pilpres 2019.

Menurut penulis, pemenang Pilpres 2019 tidak hanya karena pengaruh kandidat calon presiden, akan tetapi akan sangat dipengaruhi oleh siapa kandidat Cawapresnya. Oleh karena itu, figur yang paling pas sebagai kandidat Cawapres mendampingi Jokowi dalam menghadapi kubu Prabowo  adalah Surya Paloh, seorang tokoh Politik yang  sudah melanglang buana di dunia politik dengan rekam jejak yang cukup bersih dan berpolitik tanpa pamrih. Tercatat, Ketua Umum Partai Nasdem ini tidak pernah meminta jabatan politik sebagai menteri di semua pemerintahan, baik sejak  jaman SBY-JK padahal masa itu Surya Paloh adalah sebagai tokoh sentral di  Partai Golkar. Bahkan sebagai tokoh partai pengusung Jokowi-JK di Pilpres 2014  Surya Paloh juga tidak meminta untuk menduduki jabatan Menteri Kordinator pada kabinet Kerja-kerja Jokowi.

Surya Paloh juga menjadi simbol perwakilan kandidat Non-Jawa mendampingi Jokowi yang mewakili Jawa. Surya Paloh  juga merupakan anak tentara sehingga akan mampu  merangkul tokoh-tokoh Militer. Surya Paloh juga sudah lama membina dan berhubungan baik  dengan tokoh-tokoh  dan Ormas-ormas Agama-agama Islam, Kristen, Hindu, Budha dan lain-lain termasuk tokoh-tokoh Pemuda, dan tokoh-tokoh dari Indonesia Timur antara lain seperti Jusuf Kalla, dan yang paling penting Surya Paloh juga disenangi rakyat.

 Kalau kubu Jokowi tidak mempertimbangkan nilai plus Surya Paloh, bukan tidak mungkin Surya Paloh akan dilirik dan dipinang oleh Kubu Prabowo sebagai Cawapresnya. Oleh karena itu para kandidat Presiden jangan terlalu percaya diri dan juga  jangan "bermain dadu"  memilih Cawapres  karena setiap Cawapres akan turut mempengaruhi menang tidaknya pada PILPRES 2019. (TiMeS Law)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun