Pada suatu malam dua hidangan tersaji di bawah belantara kota
Kau dan aku berhadapan
Bisakah kita makan saja malam ini, hanya makan saja
Matamu yang seterang kejora menatap keheranan.
Hanya makan saja, kita makan saja. Nikmatilah keringan yang kau suka ujarku
Tanpa menjawab, kau hanya membantuku menggulung mie dengan garpu..kau teramat tahu aku tak pandai menggunakkannya
Kenapa garpu harus tercipta jika sumpit lebih berguna
Kau mendahului keluhku
Bisakah kita makan saja tanpa percakapan
Bicara kadang melelahkan ketika letih sedang mengepung
Bukankah dalam diam kita lebih terikat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!