Gelap. Â Memang tidak ada penerangan di jalan kampung. Â Yang ada hanya cahaya bulan yang kadang kadang menyinari jalan seperti sedang balapan dengan awan berlomba menutupi wajah purnama. Dua orang anak yatim berjalan bergandengan tangan. Sang kakak, anak laki laki berusia 9 tahun tampak dengan sayang membimbing adik perempuannya yang berusia 3 tahun.
"Pegang tangan Aa dek."
"Awas jatuh ya," lanjutnya kepada adik perempuannya.
"Iya Aa," jawab sang adik sambil memegang erat tangan kakaknya.
"Besok adek mau ke toko di depan bu Haji Qudus ya A. Adek mau beli es krim."Â
"Iya dek."Â
"Untung ya Aa, baju Adek diminta Neng Eli."
"Mmm, iya dek," jawab sang kakak dengan nada enggan.
"Adek tadi disuruh lepas baju yang dipakaikan ambu Aa, terus Adek dikasih uang Rp.10.000," lanjut anak perempuan kecil itu kepada kakaknya.
"Dingin ya dek," tanya sang Kakak kepada adiknya.Â
 Dia semakin.erat mendekap adiknya.  Anak perempuan kecil itu hanya memakai celana dalam dan kaos dalam. Teringat tadi kejadian di rumah bu Hj Qudus. Semua ini terjadi karena perintah Ambu, yang menyuruh dia dan adiknya datang di selamatan ulang tahun cucu bu Haji Qudus.  Adiknya memakai baju polkadot berpita merah.  Adiknya suka sekali memakai baju itu. Menurut Ambu itu baju pemberian bu Hj Qudus. Dan Ambu benar, di selamatan tadi cucu bu Haji Qudus, Neng Eli tiba tiba menjerit begitu melihat Naya adiknya.Â