Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tengok Upaya Australia Minimalkan Tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga

11 Januari 2017   19:50 Diperbarui: 11 Januari 2017   20:12 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : koran the Australian West,terbit hari ini, 11 Jan,2017| Dokumentasi pribadi

Wine sudah dapat dikatakan identik dengan masyarakat Australia, saat akan siang harus ada wine dan makan malam apalagi. Tentu dalam segala acara, baik ulang tahun, pertunanganan dan pernikahan, wine tidak bisa dipisahkan dari meja jamuan. Apalagi bila dalam musim dingin, maka wine menjadi semakin wajib ada di setiap jamuan makan. Bisa disediakan oleh Tuan rumah, tapi biasanya ada catatan:"B.Y.0", yakni membawa minuman masing-masing.

Saya sudah pernah alami sewaktu putri bungsu kami merayakan pernikahannya dalam acara Garden Party, yakni pemberkatan pernikahan dilangsungkan di taman khusus disediakan untuk acara resepsi pernikahan. Setelah ritual keagamaan selesai, maka pesta dilanjutkan di taman tersebut. Nah sebagai orang tua mempelai wanita tentu saya harus ikut menyambut tamu yang sebagian besar adalah orang Australia.  Maka seteguk  demi seteguk untuk melayani toast dari para tamu, lama kelamaan  dua gelas wine habis dan saya sudah merasakan bumi mulai bergoyang-goyang, maka saya minta maaf tidak dapat lagi layani toast lagi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Umumnya wine ini tidak ikut andil dalam tindakan kekerasan karena rata-rata orang sudah memahami akibatnya. Namun, ternyata di tempat lain, misalnya di Manudurah yang lokasinya berada sekitar satu jam berkendara dari Perth, ibu kota Western Australia. Daerah ini sesungguhnya pemandangan lautnya indah karena itu dijuluki juga Miami-nya Western Australia, tapi sayangnya julukan ini dirusakkan oleh tindakan warga yang mabuk-mabukan dan melakukan tindakan kekerasan, sehingga harga rumah disana sejak dua tahun lalu menjadi anjlok.

Woolworth yang merupakan salah satu supermarket raksasa di Australia, disamping Coles dengan inisiatif sendiri ikut berperan serta mendukung upaya pemerintah untuk mencegah berlanjutnya tindakan kekerasan akibat mabuk-mabuk dengan menutup seluruh kios minuman di Falcon yang dikenal sebagai tempat rawan tindakan kekerasaan.

Walaupun jelas rentetannya, cafe-cafe yang bertebaran disana tutup dan perusahaan akan berkurang keuntungannya. Namun tampaknya sudah diperhitungkan secara matang bahwa sebagai perusahaan raksasa, maka mereka harus mau membantu pemerintah.

foto foto: dokumentasi pribadi
foto foto: dokumentasi pribadi
Sisi Lain

Sisi positif yang diharapkan adalah pulihnya keamanan di daerah ini, maka masyarakat akan kembali menghuni perumahan perumahan disana dan berarti toko-toko bisa bangkit kembali. Walaupun mungkin sudah diperhitungkan secara matang, setidaknya tindakan dari Woolworth tentu mendapatkan apresiasi bukan hanya dari pemerintah tapi juga dari masyarakat.

Peningkatan Razzia Breath test

Dalam seminggu ini saja, sudah tiga kali saya  mengalami razia breath test.  Bagi yang kedapatan mengemudi setelah minum alkoholakan dikenakan denda yang bisa mencapai seribu dollar dan SIM dibatalkan, artinya selama setahun tidak boleh mengemudi dan setelah selesai masa hukuman harus ikut test lagi dari awal. Bila mengemudi tanpa SIM langsung di bui. Semua upaya ini adalah dalam menekan dan meminimalkan tindakan kekerasan dan sekaligus kecelakaan lalu lintas.

Dalam menjalankan tugasnya, ranger atau Polisi disini tidak pusing anak pejabat atau siapapun termasuk pejabat tinggi juga di tahan,  karena wewenang Polisi berdiri sendiri.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun