Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tak Perlu Hobbi Berkebun untuk Manfaatkan Pekarangan Rumah

7 Juni 2015   02:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:19 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_386105" align="aligncenter" width="1024" caption="menikmati hasil kerja sendiri/tjiptadinata effendi"][/caption]

Jangan  Biarkan Lahan di Hijaukan Oleh Rumput dan Semak Belukar

Tidak semua orang suka berkebun. Ada juga yang hobbi berkebun,tapi waktu tidak memungkinkan untuk berjam jam membersihkan kebun.membuatpupuk kompos dan menyirami tanam setiap sore,agar tidak mati kekeringan.

Nah, akibatnya ,ada tanah dibelakang rumah,yang terbengkalai dan hanya ditumbuhisemak belukar. Disamping menimbulkan pemandangan yang tidak nyaman, juga dapat menyadi sarangular atau binatang berbisa lainnya. Nah,daripadamembiarkan lahan di laman belakang rumah di hijaukan oleh rerumputan liar atau semak belukar, mengapa tidak menghijaukan dengan tanaman yang dapat dipetik hasilnya?

[caption id="attachment_386106" align="aligncenter" width="700" caption="4 tahun lalu,hanya satu batang pisang,kini sudah berkembang jadi puluhan/tjiptadinata effendi"]

1432855306160286143
1432855306160286143
[/caption]

Menanam Pohon Pisang

Untuk tanah yang merupakan pekarangan rumah dibagian depan, kami tanami dengan bungamawar dan hortensia,serta bunga Lily. Ketiganya tidak butuh perawatan khusus Yang penting sudah ditanam di sirami beberapa hari, jenis tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang sendiri.

Sedangkan dihalaman belakang rumah, saya tanami dengan berbagai tumbuhan yang dibutuhkan untuk keperluan dapur,,seperti : kunyit, sereh ,tomat ,lada dan jeruk purut. Masih ada tanah lagi dibelakang yang tidak terurus, yang selama ini hanya ditumbuhi rerumput liar. Tanah ini saya bersihkan dan kemudian menanam sebatang pohon pisang.

[caption id="attachment_386107" align="aligncenter" width="700" caption="pohon pisang bisa mengurus dirinya sendiri./tjiptadinata effendi"]

14328554431084748271
14328554431084748271
[/caption]

Berkebun Pisang

Pada awalnya, kami hanya membeli sebatang anak pohon pisang yang setinggi lebih kurang satu meter. Setelah mencabut semua semak belukar dilaman belakang rumah, saya gali sebuah lubang dengan kedalaman sekitar 40 cm. Sementara anak pohon pisang yang kami beli, saya pangkas daun yang lebar,Gunanya adalah untuk mengurangi bebannya sebagai tanaman yang baru tumbuh.Kemudian anak pohon pisang ini, saya biarkan ditempat teduh selama dua hari. Agar luka bekas galian ,ketika dipisahkan dari induknya, mengering . Karena bila langsung ditanam, maka kemungkinan besar ,bekas lukanya akan membusuk dan pohon pisangnya akan mati atau tumbuh merana.

[caption id="attachment_386108" align="aligncenter" width="700" caption="ini yang baru mulai berbuah/tjiptadinata effendi"]

1432855602768124113
1432855602768124113
[/caption]

Setahun Kemudian

Setelah seminggu saya sirami, kemudian saya sibuk dengan urusan lain dan pohon pisang ini sudah tidak dirawat lagi. Hanya sesekali seminggu, daun yang sudah tua, saya siangi.Setahun kemudian pohon pisang ini berbuah.

Setelah buahnya sudah keluar semua ,maka jantungnya di potong, agar seluruh potensi pohon bisa terfokus pada buahnya.Setelah lebih kurang3 bulan, buah ini sudah bernas dan “tali pusar:”nya sudah terlepas dari buah,maka setandan pisang sudah siap untuk dipanen. Sementara itu dari pohon ini sudah beranak 4 batang . Setelah buahnya diambil,maka pohonnya harus ditebang, Kalau tidak ditebang, maka anak anak nya tidak dapat bertumbuh.Bekas pohon yang sudah ditebang ini, dipotong potong dan di letakkan sekeliling pohon yang masih muda. Karena pohon pisang banyak mengandung air, maka dari potongan pohon pisang ini, akan keluar air, yang menjadi asupan bagi anak anaknya.

[caption id="attachment_386109" align="aligncenter" width="700" caption="bermula satu pohon,kini jadi puluhan/tjiptadinata effendi"]

14328557081784901673
14328557081784901673
[/caption]

Empat Tahun Berselang

Kini pohon pisang yang dulu hanya sebatang, kemarin saya hitung secara acak saja, sudah menjadi lebih dari 6o batang pisang. 9 diantaranya sudah berbuah dan dua tandan sudah kami nikmati bersama keluarga dan teman teman.

Untuk yang tinggal di Indonesia,mungkin buah pisang tidak begitu dihargai, karena harganya murah . 15 ribu sudah dapat satu sisir. Kalau disini,pisang merupakan buah elite,jauh lebih mahal dari pada buah appel atau buah anggur. Sebagai bandingan, appel sekilogram bervariasi antara 1 – 2 dollar..anggur berkisar 2 – 3 dollar perkg. Sedangkan pisang ,sekitar 4 dollar perkg. Kalau lagi badai dan panen diperkebunan pisang gagal ,maka harga pisang perkg. Bisa sampai 7 – 8 dolar.

Apa yang dinegeri kita dianggap sepele, dinegeri orang menjadi makanan yang didambakan. Sedangkan buah anggur, yang mungkin untuk ukuran rata rata orang Indonesia,masih merupakan buahan elite,disini kalau lagi musim,satu kardus isi 10 kg. hanya 10 dolar.

[caption id="attachment_386110" align="aligncenter" width="1024" caption="buah yang baru muncul/tjiptadinata effendi"]

14328558401504429998
14328558401504429998
[/caption]

Pohon Pisang Tahan Segala Cuaca

Sekali kita menamamnya, maka selanjutnya pohon pisang dapat menjadi inventasi kita dalam waktu panjang Inventasi dalam keartian, setiap tiga bulan ,kita sudah dapat menikmati pisang dari kebun sendiri. Sebuah kenikmatan yang berbeda ,daripada kita beli di supermarket.disamping menghemat pengeluaran dalam jumlah yang lumayan.

Wollongong, 28 Mei, 2015

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun