Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sukses tetapi Keluarga Berantakan, Untuk Apa?

25 Februari 2017   07:36 Diperbarui: 25 Februari 2017   20:00 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berada ditengah tengah keluarga besar, adalah kebahagiaan terbesar, yang seharusnya menjadi urutan pertama dan nomor 1 dalam prioritas kita.

Banyak kisah kisah nyata, tentang bagaimana keluarga yang awalnya hidup rukun dan damai dalam kondisi serba kekurangan, justru setelah sukses mengubah nasib, bukannya semakin menambah dan melengkapi kebahagiaan keluarga, malahan justru menjadi petaka.

Sukses ,Tapi Keluarga Berantakan,Untuk Apa?

Hidup berpacu dengan waktu, karena detik detik berlalu,tanpa seorangpun dapat menghentikannya. Ada yang harus berpacu dengan waktu, hanya untuk dapat memenuhi  kebutuhan pokok bagi keluarganya, namun ada juga yang berpacu dengan waktu demi untuk masa depan anak anak dan hari tua. Hingga secara tanpa sadar,terjebak oleh rutinitas irama kehidupan dari hari ke hari. Niat awal yang sesungguhnya sangat baik, perlahan lahan berubah arah. Begitu terobsesinya oleh hasrat hati untuk secepat cepatnya meraih cita cita, sehingga melupakan ,bahwa dalam hidup itu ada hal hal yang tidak dapat diabaikan, yakni :"hukum kehidupan"

Ibarat orang mengendarai kendaraan, selalu diawali dengan mengerakkan kendaraan menggunakan perseiling 1 baru dilanjutkan dengan meningkatkan ke persneiling 2 dan 3 serta selanjutnya. Ada kalanya harus menginjak rem,agar tidak menabrak sesuatu yang  tiba tiba ada di hadapan kita. Ada kalanya,jalan harus berbelok karena di depan mata,ada lubang menganga, yang bila diteruskan akan mendatangkan petaka,bukan hanya bagi diri sendiri tapi semua penumpang yang berada semobil dengan kita.

Terkadang kendaraan harus di mundurkan  kalau didepan ada jembatan yang rusak  atau tanah longsor. Kesimpulannya, fokus pada tujuan tentu saja sangat baik dan perlu, tapi bukan berarti main tabrak. Karena perjalanan hidup tidak selalu sesuai dengan skenario kita, sehebat apapun diri kita merancangnya. 

Kesimpulannya.: cepat dan tepat waktu tiba ditempat tujuan adalah hal penting, tapi ada hal yang lebih penting lagi dan seharusnya menjadi urutan pertama adalah Keselamatan Keluarga

Penyebab terbesar Kegagalan Dalam Hidup Berkeluarga

Penyebab terbesar kegagalan dalam hidup berumah tangga,bukan karena kurangnya pengetahuan, Tetapi terutama adalah karena orang mengabaikan hukum hukum yang tidak tertulis,namun nyata berlaku dalam kehidupan. Setiap orang .sesungguhnya sudah memahaminya,namun tidak menerapkan dalam kehidupan pribadinya. Ada begitu banyak hal hal penting dalam hidup kita.namun hidup itu harus balance.

Berhitung,Dimulai dari Angka 1

Sejak dari TK, kita sudah diajarkan,untuk mulai berhitung dengan angka 1, Sesudah angka 1 ,dikuti angka 2 ,3 ,4 dan seterusnya.  Tapi sayangnya,bertambah tingginya pendidikan yang dicapai dan bertambahnya usia,justru banyak orang yang tidak tahu lagi, bahwa angka 1 adalah harus didahulukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun