foto: kantor pelayanan terpadu ,tanpa sekat di Wollongong/tjiptadinata effendi
Tulisan ini sama sekali bukan merupakan kritikan terhadap Samsat di negeri sendiri dan mengedepankan “Samsat” di negeri orang. Hanya merupakan sebuah masukan, yang mungkin bermanfaat untuk dapat dipertimbangkan. Demi untuk Indonesia yang lebih baik.
Membandingkan jumlah penduduk Indonesia dengan Australia, terdapat data bahwa penduduk seluruh benua Kanguru ini, kalah jauh dari jumlah warga yang berdiam di Jabotabek. Mengingat jumlah penduduk di Jawa Barat pada tahun lalu ,sudah hampir mencapai 50 juta jiwa. Sedangkan populasi penduduk di seluruh Australia adalah sekitar 24 juta jiwa.
Tengok Jam Kerja Samsat
Samsat Wollongong buka dari Jam 07.00 pagi – 7.00 malam
“Samsat “ di kota Wollongong yang penduduknya kurang dari 300 .000 orang, buka setiap hari dari jam 7.00 pagi hingga jam 7.00 malam, kecuali hari Sabtu: jam 08.30 - 3.00 Sore
DKI saja secara resmi tercatat 12,7 juta jiwa, Samsat buka:
Jam operasional Kantor Samsat Senin s/d Jumat 08:00-15:00, Sabtu 08:00-12:00
Kantor Tanpa Sekat
Kantor “ Samsat” disini yang dulunya bernama RTA atau Road Traffic Authorithy, kini sudah diganti menjadi RMS yakni Roads and Maritime Services. Begitu memasuki ruang kerja “samsat “disini, tak tampak satupun sekat sekat di dalamnya. Kondisi ini secara psikologi sudah memberikan image positif, bahwa tidak ada yang perlu dibicarakan secara pribadi antara pengurus surat surat kendaraan dengan petugas disini.
RTA atau RMS ini bukan kantor polisi. Karena di Australia, polisi tidak ikut campur dalam urusan surat menyurat kendaraan. Bahkan termasuk menguji calon pengemudi, baik teori maupun driving test, tidak ada campur tangan polisi. Pihak kepolisian hanya turun tangan ketika terjadi pelanggaran aturan lalu lintas. Atau secara berkali melakukan razzia breathing test, untuk menahan pengemudi yang minum alkohol.