Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kangen Berbuka Puasa Bersama Teman teman

4 Juli 2013   21:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:00 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kangen Berbuka Puasa Bersama Teman Teman [caption id="attachment_264732" align="alignleft" width="300" caption="ft.doc.pri./rumah gadang "][/caption] Bila bulan puasa tiba,saya sering Kangen Buka Puasa Bersama Teman Teman.Bukan karena makanannya,tetapi rasa kebersamaan .serta  persahabatan ,yang tak ternilai.. Salah satu sahabat baik saya,adalah Pak Haji Andri,yang tinggal di Tabing ,kota Padang. Kami sudah kenal sejak tahu 80 an. Kami berkenalan melalui komunikasi radio amatir dan kemudian saling "copy darat" dan menjadi sahabat baik. Setiap bulan Rachmadhan,.seminggu sekali kami mengundang teman teman ,termasuk Pak Haji Andri,untuk berbuka puasa dirumah kami di Wisma Indah,Padang..Rumah kami berdekatan dengan Universitas Bung Hatta. [caption id="attachment_264738" align="alignleft" width="300" caption="doc.pri/perbedaaan bukan halangan untuk bersahabat"]

13729470362117124453
13729470362117124453
[/caption] Suatu kebahagiaan bagi kami,undangan kami selalu disambut dengan baik. Teman teman menjalankan  ibadah Sholat di rumah kami dan kemudian berbuka puasa bersama sama. Kami sudah seperti keluarga sendiri. Oleh karena itu,jauh dirantau orang,ketika bulan puasa tiba,,tidak jarang,saya kangen untuk berbuka Puasa bersama teman teman .. Apakah hal ini salah? Jujur,saya tidak tahu,tetapi itulah yang saya rasakan, Suatu kerinduan,bukan masalah makannya,tetapi rasa kebersamaan yang tak ternilai ,serta takkan pernah terlupakan,selama hayat dikandung badan. Bila Hari Raya Idul Fitri tiba,sejak dari pagi rumah kami ramai dikunjungi anak anak tetangga. Kami melayani mereka hingga malam hari. Sehingga dalam setahun,kami merayakan dua kali hari Raya,yaitu Tahun Baru dan Hari Raya Idul Fitri. Bila kenangan ini muncul,tanpa sadar ,mata saya basah. Padahal saya bukan tipe manusia yang cengeng,Saya tahan menderita bertahun tahun,tapi saya bisa menangis,bila terkenang persahabatan kami yang tulus............. Persahabatan seperti ini,tidak pernah lagi kami jumpai sejak kami meninggalkan kota Padang tercinta. Pindah Ke Jakarta [caption id="attachment_264733" align="alignleft" width="300" caption="ft.doc.pri/ di Jakarta,saya selalu merindukan kebersamaan dengan teman teman"]
13729463391013331481
13729463391013331481
[/caption] Pada tahun 1990,saya sekeluarga pindah ke Jakarta. Pak Haji Andri lah yang selama seminggu membantu saya beres bereskan barang barang pindahan . Sejauh apapun jarak yang memisahkan dan sesibuk apapun urusan kami masing masing,namun bukanlah alasan untuk saling melupakan.Minimal sesekali kami saling menelpon atau sms,karena beliau tidak betah di facebook atau email. Bila sesekali beliau datang  ke Jakarta ,kami ketemu dan sebaliknya bila kami ke Padang,kami pasti diajak makan ,malah terkadang bermalam dirumah beliau ,satu dua hari. Jalan jalan di bulan Puasa Suatu waktu,kami ke Padang,karena ada sedikit urusan yang harus diselesaikan. Kami dijemput di Bandara Minangkabau,yang berlokaasi sekitar satu jam berkendara dari kota Padang.oleh Pak Haji Andri. Bertepatan hari itu adalah hari Minggu.kami diajak Pak Haji Andri untuk langsung  jalan jalan ke Bukittinggi. Ya,tentu saja dengan senang hati ajakan ini kami sambut. Berhubung Pak Haji Andri puasa,maka saya yang nyetir ke Bukittinggi. Jalan raya Padang Bukittingi cukup sempit,maka saya mengendarai mobil dengan santai,sambil kami ngobrol ngobrol hilir mudik. Senang sekali rasanya .ada sahabat yang bukan karena kepentingan bisnis. Karena biasanya sahabat bisnis,akan berakhir,begitu tidak ada lagi kepentingan lagi. "Sahabat"bisnis akan berlangsung selama masih saling menguntungkan. Dan akan segera berakhir bila salah satu tidak lagi mendatangkan keuntungan. Air Mancur di Padang Panjang. Di Air Mancur Padang Panjang,kami berhenti sejenak,sambil refreshing,melihat pemandangan yang indah disana. Sudah cukup lama tidak pulang kampung,terasa benar kerinduan yang mendalam ,menghirup udara ranah Minang kembali..Airnya yang bening bagikan kaca,tercurahkan dari ketinggian belasan meter,untuk kemudian berbaur di danau kecil yang tercipta disana. Bunyi gemeciknya  air yang jatuh disela sela bebatuan dan kicauan burung ,melengkapi pesona Air Mancur ini. Seakan larut perasaan kita ,menatap keindahan yang membentang.Sayup sayup terdengar bunyi saluang  dari kejauhan,yang sungguh menggetarkan sukma. Bukittinggi [caption id="attachment_264734" align="alignleft" width="300" caption="doc.pri/Jam Gadang di bukittinggi"]
13729465561061355094
13729465561061355094
[/caption] Bukittinggi. Setelah merasa cukup puas,kami melanjutkan perjalanan ke kota Bukitinggi ,yang hanya berjarak sekitar 35 km dari Padang Panjang. Kota Bukittinggi adalah salah satu kota terbersih di dunia. Perjalanan hanya memakan waktu kurang lebih 40 menit. Saya mengendarai mobil,dengan mengitari sekitar Jam Gadang yang terkenal  . Yang dihadapannya terdapat pasar tradisional,yang tetap ramai,kendati dibulan puasa. Dipinggiran pasar,terlihat berjejeran orang berjualan "lamang" ,yaitu pulut yang diaduk dengan santan dan garam,dimasukkan dkedalam potongan bambu dan dibakar. Lamang atau lemang ini,memang makanan khas Sumatera Barat.  Orang orang berbelanja untuk keperluan berbuka puasa . Puas mengitari Jam Gadang,Pasar Bawah dan Pasar Atas,serta kebun Binatang,saya sampaikan ke Pak Haji Andri,bagaimana kalau kami singgah di pinggiran Ngarai Sianok. Serta merta Pak Andri menyetujui.
13729469441217440370
13729469441217440370
Berkendara tidak sampai 10 menit,,kami berhenti dipinggir Ngarai Sianok.. Hmm luar biasa indahnya...Padi menguning yang terhampar di bawah,terlihat bagaikan permadani yang tersusun rapi. Karena masih pagi dan lagi di bulan Puasa,di tepian Ngarai Sianok,masih sepi pengunjung. Iseng,saya berteriak:" Selamat pagiiii.." Dalam hitungan detik..suara yang dipantul ulangkan berkali kali :"..pagi ....pagi...pagiiii...." Tiba tiba saya merinding.Teringat saya akan bunyi hukum tabur tuai :" Apa yang keluar dari kita ,akan kembali lagi berlipat lipat ganda.."  Benar,persis seperti gaung suara saya di lembah Ngarai ini..Padahal saya cuma sekali mengucapkan selamat pagi,tetapi suara saya kembali memantul berulang kali.... Seandainya tadi yang saya teriakan ,kata kata kasar,maka kata kata itu jualah yang akan kembali kepada saya berulang kali... Memberi ,berarti menerima...Memberi yang baik,akan menerima yang baik dan bila memberi yang buruk,akan kembali yang buruk juga... Sungguh benar kata pepatah :" Alam Takambang Jadi Guru"...artinya,kita bisa memetik pelajaran hidup dari alam semesta. Seperti yang saya alami. Perut Terasa Lapar Duduk dan mengobrol berlama lama diudara terbuka dan sejuk di tepi Ngarai Sianok ini,menyebabkan perut saya mulai berbunyi..grrrk ..grrkk... Saya lapar,karena sudah jam 1.00 siang. Tapi saya ingat,nih lagi bulan Puasa,maka saya mencoba mengalihkan rasa lapar saya dengan bercerita panjang lebar.. Sesaat kemudian,Pak Haji minta ijin,ada keperluan ,sebentar saya kembali ya,"katanya.."Yaa nggak apa apa pak " jawab saya santai. Tinggallah saya dan istri ,duduk memandangi keindahan alam yang terbentang dihadapan kami. Serasa jauh lebih indah daripada ketika kami masih di Sumatera Barat.Mungkin saking lamanya kami tidak pulang kampung,maka kerinduan yang terpendam,menyebabkan semuanya terasa beberapa kali lipat lebih indah. Datang Bawa Bungkusan Nasi Tidak sempat kami melamun berlama lama.Karena ternyata Pak Haji Andri sudah kembali ,sambil menenteng sebuah kantong plastik. "Nah,ini untuk Pak Effendi dan Ibu ya...Maaf ,seadanya saja.." katanya sambil mengulurkan bungkusan yang dibawanya. Saya terima dengan perasaan agak heran. Ternyata isinya dua bungkus nasi Kapau.. "Lho,Pak Haji kan puasa?" kata saya. "Iya Pak,saya puasa,tapi Pak Effendi dan Ibu ,kan nggak puasa."katanya sambil ketawa. "Terus gimana ni?" "Kalau Pak Effendi segan dilihat orang,duduk di mobil saja makannya pak." "Santai saja pak Effendi. Nggak apa apa ,sungguh. Masa saya yang puasa,terus Pak Effendi dan ibu juga nggak boleh makan? .kata pak Andri sambil tersenyum tulus. Maka kami berdua masuk ke mobil dan menikmati nasi Kapau ,pemberian sahabat kami.. Beda keyakinan,tapi bukan halangan bagi kami untuk menjadi sahabat.Saya sungguh saluit pada ketulusan Pak haji Andri. Semua yang saya tuliskan disini,termasuk nama beliau,adalah asli. Sudah 33 tahun kami bersahabat,walaupun tidak ada kepentingan finansial apapun.Semoga persahabatan kami akan berlangsung hingga ijin menetap didunia ini berackhir.. Salah satu impian saya adalah mendapatkan sahabat sebanyak mungkin didalam hidup saya. Semoga setiap orang yang berkenan membaca tulisan saya ini,tidak hanya sekedar teman,tetapi bisa menjadi sahabat baik saya. [caption id="attachment_264739" align="alignleft" width="300" caption="ft.doc.pri"]
13729474311845458165
13729474311845458165
[/caption] Perth, 04 Juni,2013 Salam Saya , Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun