Financial Literacy On The Way (FLOW)
Cara Efisien Mengatur Uang dengan Hati dan Logika
Sebagai pasangan yang pernah hidup dalam kemelaratan selama bertahun-tahun, kami tahu betapa sulitnya mengatur keuangan saat kebutuhan selalu lebih besar dari penghasilan.
Dulu, kami harus bangun jam tiga pagi untuk memarut kelapa, hanya demi mendapatkan penghasilan yang kadang bahkan tak cukup untuk makan hari itu. Kala itu, kata "hemat" bukan pilihan, tapi keharusan.
Namun dari titik terendah itu, kami belajar banyak. Bukan dari seminar mahal atau buku ekonomi, melainkan dari kenyataan hidup. Dari kekurangan, kami mulai menyusun pola. Dari keterbatasan, kami menemukan cara. Dan kini, kami ingin berbagi: Financial Literacy On The Way ,disingkat FLOW.
Hiduplah Dibawah Kemampuan Diri
FLOW bukan teori tinggi, tapi panduan praktis yang bisa dijalani siapa pun. Bahasa sederhananya: mengatur uang dengan sadar, bijak, dan bertahap. Inilah sepuluh prinsip FLOW yang kami jalani dan rasakan manfaatnya hingga hari ini.
Langkah pertama adalah mengenali ke mana uang kita pergi. Dulu, kami sering kehabisan uang tanpa tahu kenapa. Setelah kami mulai mencatat setiap pengeluaran, kami sadar bahwa banyak uang hilang pada hal-hal kecil yang sebenarnya tidak penting.
Catat semua pengeluaran, sekecil apa pun, selama sebulan. Di masa sulit, kami belajar mengutamakan kebutuhan. Makan sederhana lebih penting daripada beli barang diskon yang tidak dibutuhkan.
Sisihkan di Awal, Bukan Menyisakan di Akhir
Dulu kami selalu “menabung kalau ada sisa.” Nyatanya, tidak pernah ada yang tersisa. Akhirnya kami balik cara: tabung dulu, baru belanja. Hanya Rp1.000 per hari pun bisa jadi bukit kalau konsisten.