Teruntuk Para Sahabat TercintaÂ
Di antara lembah waktu dan bentangan jarak,
Terjalin benang emas: persahabatan yang tak retak.
Bukan karena sering jumpa atau berbagi ruang,
Tapi karena hati yang selalu pulang pada peluk kasih yang tak pernah hilang.
Wahai Ananda Christina Budi Probowati,
Nun jauh di Bandungan yang sejuk berseri.
Namamu artinya  penuh kebajikan dan mulia dalam martabat,"
Dan benar, engkau hadir dengan ketulusan yang tak pernah surut.
Persahabatanmu adalah embun pagi di tanah pegunungan:
mendinginkan luka, menyegarkan jiwa.
Wahai Ananda Siska Artati,
Nun jauh di Samarinda, di tepian sungai mahakarya.
Namamu bermakna "perempuan yang penuh kelembutan dan cinta kasih,"
Dan kasih itu mengalir tanpa henti dari sapamu yang hangat,
menyirami kami di tanah yang berbeda.
Ananda Sri Rohmatiah Djalil, sang pemerhati pertanian yang bijaksana,
Namamu berarti "kemuliaan rahmat dari Sang Maha,"
Engkau seperti padi yang merunduk karena ilmu dan ketulusan.
Kau menanam nilai, memanen persaudaraan,
dan membagikannya dengan hati yang lapang.
Ananda Yudaningsih, pemerhati pendidikan dan budaya,
Namamu berarti "perempuan yang setia dan penuh cinta,"
Engkau adalah cahaya lentera di lorong-lorong ilmu dan warisan bangsa.
Dengan tuturmu yang santun dan pemikiran yang jernih,
Engkau menjaga warisan leluhur tetap hidup dalam nurani kami.
Sahabat-sahabatku,
Meski kita terpisah jarak dan waktu,
Namun rasa tak pernah surut,
Dan kasih tak pernah kering.
Terima kasih untuk cinta yang sederhana,
Untuk persaudaraan tanpa pamrih,
Untuk doa yang mengalir diam diam,
Untuk senyuman yang tulus tanpa syarat.
Dalam doa, dalam kata,
Dalam kenangan, dalam karya---
Kita tetap satu dalam rasa,
Dalam jalinan tak kasat mata bernama:
Persahabatan dan Keluarga Jiwa.
Terima kasih para sahabat tersayangÂ