Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Sebagai Ungkapkan Rasa Terima Kasih ( Seri Pertama)

18 Mei 2025   19:45 Diperbarui: 18 Mei 2025   19:45 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Teruntuk Para Sahabat Tercinta 

Di antara lembah waktu dan bentangan jarak,
Terjalin benang emas: persahabatan yang tak retak.
Bukan karena sering jumpa atau berbagi ruang,
Tapi karena hati yang selalu pulang pada peluk kasih yang tak pernah hilang.

Wahai Ananda Christina Budi Probowati,
Nun jauh di Bandungan yang sejuk berseri.
Namamu artinya  penuh kebajikan dan mulia dalam martabat,"
Dan benar, engkau hadir dengan ketulusan yang tak pernah surut.
Persahabatanmu adalah embun pagi di tanah pegunungan:
mendinginkan luka, menyegarkan jiwa.

Wahai Ananda Siska Artati,
Nun jauh di Samarinda, di tepian sungai mahakarya.
Namamu bermakna "perempuan yang penuh kelembutan dan cinta kasih,"
Dan kasih itu mengalir tanpa henti dari sapamu yang hangat,
menyirami kami di tanah yang berbeda.

Ananda Sri Rohmatiah Djalil, sang pemerhati pertanian yang bijaksana,
Namamu berarti "kemuliaan rahmat dari Sang Maha,"
Engkau seperti padi yang merunduk karena ilmu dan ketulusan.
Kau menanam nilai, memanen persaudaraan,
dan membagikannya dengan hati yang lapang.

Ananda Yudaningsih, pemerhati pendidikan dan budaya,
Namamu berarti "perempuan yang setia dan penuh cinta,"
Engkau adalah cahaya lentera di lorong-lorong ilmu dan warisan bangsa.
Dengan tuturmu yang santun dan pemikiran yang jernih,
Engkau menjaga warisan leluhur tetap hidup dalam nurani kami.

Sahabat-sahabatku,
Meski kita terpisah jarak dan waktu,
Namun rasa tak pernah surut,
Dan kasih tak pernah kering.

Terima kasih untuk cinta yang sederhana,
Untuk persaudaraan tanpa pamrih,
Untuk doa yang mengalir diam diam,
Untuk senyuman yang tulus tanpa syarat.

Dalam doa, dalam kata,
Dalam kenangan, dalam karya---
Kita tetap satu dalam rasa,
Dalam jalinan tak kasat mata bernama:
Persahabatan dan Keluarga Jiwa.

Terima kasih para sahabat tersayang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun