Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Berpendidikan adalah Masalah Hati

11 Mei 2025   20:49 Diperbarui: 12 Mei 2025   14:23 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (KOMPAS/HERYUNANTO)


Bukan Sekadar Gelar

Saya pernah membaca sebuah tulisan menyentuh:
"Pendidikan sejati tak terlihat dari ijazah yang kita miliki, tapi dari cara kita memperlakukan sesama."

Kalimat itu begitu sederhana, namun menggetarkan hati. Dan makin ke sini, saya makin yakin. tidak semua orang pandai benar-benar berpendidikan.

Zaman sekarang penuh dengan orang pintar. Pintar berbicara, pintar menulis, bahkan pintar memutarbalikkan fakta. Tapi tulisan mereka justru menyebar kebencian, menghina kemalangan orang lain,  atau menyulut permusuhan. Kita patut bertanya: di mana letak pendidikan mereka?

Banyak dari mereka bukan lulusan sembarangan bahkan ada yang menempuh pendidikan tinggi di universitas ternama. Tapi, kemampuan akademik ternyata belum tentu berjalan seiring dengan hati nurani. 

Tidak sedikit dari mereka yang justru menyalahgunakan kepandaian untuk menyebar hoaks, menulis ujaran kebencian, atau menjadikan penderitaan orang lain sebagai bahan guyonan.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 


Jangan Serahkan Pendidikan Anak Sepenuhnya pada Sekolah

Secara ideal, sekolah adalah tempat anak-anak belajar ilmu pengetahuan sekaligus dibimbing menjadi manusia yang baik. Dahulu, lembaga pendidikan guru disebut IKIP, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Itu menandakan bahwa seorang guru bukan hanya mengajar, tetapi juga mendidik.

Namun kenyataannya, sistem pendidikan kita hari ini lebih menitikberatkan pada pencapaian akademik. Guru dituntut untuk menyelesaikan materi pelajaran tepat waktu, memberi ruang tanya jawab, dan mengejar target kelulusan. Dengan waktu yang terbatas dan beban administratif yang berat, sulit bagi guru untuk menyisipkan pendidikan karakter yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun