Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Sebagai Ungkapkan Rasa Terima Kasih (Bagian Kedua)

5 Mei 2025   19:52 Diperbarui: 5 Mei 2025   20:04 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Untuk Sahabat-Sahabat di Kompasiana

Rania Wahyono
Rania, sang ratu dalam bahasa Arab, anggun dalam tulisan dan bijak dalam pandangan.
Wahyono, yang membawa wahyu kehidupan dalam setiap cerita yang ia bentangkan.
Engkau menulis seperti angin lembut yang membelai nurani.

Andriyanto
Andriyanto, pejuang yang tangguh, pembawa kebenaran dengan pena setajam pedang.
Dalam namamu tersimpan kekuatan dan ketekunan seorang pahlawan masa kini.

Wijaya Kusumah
Wijaya, kemenangan yang lahir dari kebajikan,
Kusumah, bunga kehidupan yang harum dalam keheningan.
Engkau menebar keindahan melalui aksara yang tak lekang oleh waktu.

Yuli Anita
Yuli, musim panas dalam kehangatan jiwa,
Anita, rahmat kecil yang menyinari sekelilingnya.
Tulisanmu adalah pelukan lembut bagi hati yang gersang.

Merza Gamal
Merza, pemimpin sejati dalam diam,
Gamal, untaian keelokan dalam makna.
Kau berkisah seperti senja penuh warna dan menenteramkan.

Evrydus Manggung
Evrydus, pengelana pikiran yang tak pernah lelah,
Manggung, seniman panggung dalam dunia pena.
Suaramu menggema di antara sunyi, menyapa jiwa-jiwa pembaca.

I Ketut Suweca
Ketut, anak keempat yang membawa berkah,
Suweca, doa-doa leluhur yang hidup dalam dirimu.
Tulisanmu adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan.

Muhammad Dahron
Muhammad, yang terpuji dalam kepribadian dan karya,
Dahron, teguh dalam langkah, lurus dalam hati.
Kau hadir seperti mentari pagi yang menyingkap kabut keraguan.

Agustina Purwantini
Agustina, kebebasan dan kemerdekaan dalam ekspresi,
Purwantini, perempuan suci yang menari dalam kata-kata.
Engkau menulis seperti bunga yang mekar di antara batu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun