Social energy atau energi sosial adalah konsep dalam psikologi yang menggambarkan bagaimana interaksi sosial dapat memengaruhi tingkat energi mental dan emosional seseorang.
Sederhananya, ini tentang bagaimana kita “mengisi” atau “kehilangan” energi melalui hubungan sosial.
Ada dua tipe utama orang dalam hal social energy:
1. Ekstrovert
Orang ekstrovert umumnya mendapatkan energi dari interaksi sosial. Mereka merasa lebih hidup, semangat, dan segar setelah bertemu orang banyak, menghadiri acara, atau bersosialisasi dalam kelompok. Aktivitas sosial malah bisa menyegarkan pikiran mereka.
2. Introvert
Sebaliknya, orang introvert cenderung kehilangan energi saat terlalu lama berada dalam situasi sosial. Mereka bisa sangat menikmati kumpul-kumpul, tetapi setelahnya mereka butuh waktu menyendiri untuk “mengisi ulang baterai” mereka. Bukan berarti mereka tidak suka bersosialisasi, hanya saja kapasitas sosialnya berbeda.
Mengapa Social Energy Penting?
Karena jika seseorang terlalu lama terpapar interaksi sosial tanpa jeda, bisa mengalami kelelahan mental, stres, bahkan gangguan fisik (misalnya gampang sakit, sulit tidur).
Di sisi lain, kekurangan interaksi sosial juga tidak sehat, karena manusia adalah makhluk sosial. Keseimbangan sangat penting.
Tanda-Tanda Social Energy Mulai Menipis:
- Merasa sangat lelah setelah acara sosial
- Sulit fokus atau tidak bisa menikmati interaksi lagi
- Muncul perasaan jenuh, mudah tersinggung
- Ingin segera menyendiri atau diam tanpa gangguan