Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Kesuksesan Semu Berujung Penyesalan di Kemudian Hari?

22 Maret 2025   04:34 Diperbarui: 23 Maret 2025   10:22 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Kesuksesan semu sering kali berfokus pada pencapaian eksternal seperti uang, status, atau pengakuan. Sementara itu, kebutuhan yang lebih dalam seperti hubungan yang bermakna, kesehatan mental, dan kebahagiaan sejati terabaikan. Akibatnya, seseorang bisa mengalami kekosongan dan kekecewaan yang mendalam. Yang akan berakhir dengan penyesalan sepanjang hayat 

Hidup sederhana adalah kunci. Jika masih berhutang, jangan sampai lupa bahwa uang yang dibelanjakan harus digantikan karena itu bukan milik pribadi, melainkan pinjaman. 

Jika suatu hari mencapai financial freedom, barulah bisa menjadi "Sinterklas" dengan bebas. Namun, jika masih berhutang, jangan hidup dalam ilusi.

Penyesalan Selalu Datang Terlambat. 

Ada istilah, "nasi sudah jadi bubur" itu masih bisa dimakan. Tetapi jika "Nasi sudah jadi arang", maka tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Begitu pula dalam hidup ini, jika kita terus berfoya-foya tanpa perhitungan, ketika penyesalan datang, semuanya sudah terlambat.

Mendapatkan sanjungan sana sini tentu saja sangat menyenangkan hati. Tetapi apalah arti sebuah Kesuksesan Semu?

Karena itu, selagi masih ada kesempatan, persiapkanlah masa depan dengan bijak. Kita semua, cepat atau lambat, akan menua. 

Kemampuan bekerja akan semakin berkurang, dan jika tidak dipersiapkan sejak dini, masa tua bisa menjadi penuh penderitaan.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Mempersiapkan Masa Pensiun dengan Bijak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun