Kesuksesan semu sering kali berfokus pada pencapaian eksternal seperti uang, status, atau pengakuan. Sementara itu, kebutuhan yang lebih dalam seperti hubungan yang bermakna, kesehatan mental, dan kebahagiaan sejati terabaikan. Akibatnya, seseorang bisa mengalami kekosongan dan kekecewaan yang mendalam. Yang akan berakhir dengan penyesalan sepanjang hayatÂ
Hidup sederhana adalah kunci. Jika masih berhutang, jangan sampai lupa bahwa uang yang dibelanjakan harus digantikan karena itu bukan milik pribadi, melainkan pinjaman.Â
Jika suatu hari mencapai financial freedom, barulah bisa menjadi "Sinterklas" dengan bebas. Namun, jika masih berhutang, jangan hidup dalam ilusi.
Penyesalan Selalu Datang Terlambat.Â
Ada istilah, "nasi sudah jadi bubur" itu masih bisa dimakan. Tetapi jika "Nasi sudah jadi arang", maka tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Begitu pula dalam hidup ini, jika kita terus berfoya-foya tanpa perhitungan, ketika penyesalan datang, semuanya sudah terlambat.
Mendapatkan sanjungan sana sini tentu saja sangat menyenangkan hati. Tetapi apalah arti sebuah Kesuksesan Semu?
Karena itu, selagi masih ada kesempatan, persiapkanlah masa depan dengan bijak. Kita semua, cepat atau lambat, akan menua.Â
Kemampuan bekerja akan semakin berkurang, dan jika tidak dipersiapkan sejak dini, masa tua bisa menjadi penuh penderitaan.
Mempersiapkan Masa Pensiun dengan Bijak