Hari ini kami diajak oleh Darwis, yang 56 tahun yang lalu adalah salah seorang murid saya di SD ST Fransiskus di Padang. Rencana adalah berkunjung ke Kampung Rendang di Payakumbuh. Bersama dengan Ina dan Liany,sehabis sarapan pagi di Hotel Santika dimana kami menginap , kami langsung menuju ke Payahkumbuh.
Walaupun breakfast dihotel berbintang 3 ini dikemas dalam all you can eat style, tapi kami berdua membatasi diri untuk tidak makan sepuasnya mengingat akan melakukan perjalanan panjang bersama rombongan.
Perjalanan menuju ke Payahkumbuh sengaja mengambil jalan dipinggir Kota. Kata Darwis,:"Agar kami dapat menikmati pemandangan alam yang hijau" Di sepanjang jalan kami saling bercerita dan bercanda. Serasa bagaikan satu keluarga.
Tanpa terasa kami sudah memasukki kota Payahkumbuh, yang merupakan kota kelahiran ayah saya alm.
Tetapi agaknya, Galamai saja tidak cukup memiliki spirit untuk menjadikan Payakumbuh sebagai kota wisata kuliner.
 Wisata kuliner tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu  daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Hal ini juga berlaku di daerah Sumatera Barat, khususnya Kota Payakumbuh yang sudah dikenal dengan Rumah Makan Situjuah.