Keterangan foto: yang pakai batik dan kaca mata, Ir Bimo Prakoso,yang dipanggil Tuhan dalam usia relatif masih muda/dokumentari pribadi
Berbaur Menjadi SatuÂ
Tak terhitung kenangan indah semasa bulan Ramadan. Walaupun kami non Muslim,tetapi termasuk orang yang paling aktif dalam acara babuko basamo. Sama sekali tidak terkait dengan keuntungan apapun secara materi .Hanya sebuah kebahagiaan bagi kami berdua,dapat melayani sahabat dan kerabat kami berbuka puasa di rumah kami . Pada waktu itu ,kami masih tinggal di Wisma Indah I di Padang. Dalam agama yang kami imani ada pesan:" Segelas air yang kamu berikan kepada saudaramu yang membutuhkan,akan menjadi berkat bagimu 'Â
Masih terbayang wajah sahabat kami,yang ceria saat kami makan bersama Sama sekali tidak ada sekat diantara kami,walaupun banyak perbedaan .Suku yang berbeda dan latar belakang pekerjaan ,serta agama yang berbeda. Tapi semua perbedaan sama sekali tidak menjadi halangan bagi kami berdua untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan.
Usai babuko basamo. biasanya sahabat kam tidak langsung pulang. Kami ngobrol sekitar setengah jam ,sambil duduk santai di pinggir kolam renang pribadi yang ada di belakang rumah kami.
Kini Semuanya Tinggal Kenangan
Kini setiap bulan Ramadan tiba, secara tanpa sadar kenangan itu bagaikan film yang diputar ulang dalam diri kami. Masih terbayang wajah wajah ceria dan tawa lepas dari sahahat kami. Tapi kenangan indah ini,sesaat kemudian berubah menjadi kesedihan,karena sebagian besar sudah tidak ada lagi . Sebagian besar sahabat kami telah mutasi kealam lain,karena di panggil pulang oleh Sang Maha Pencipta
Hari ini,saya diingatkan oleh bu Bidasari di Palembang,bahwa ananda Fadiillah Soraya, sudah 12 tahun pergi untuk selama lamanya. Fadillah adalah putri bu Bidasari dan pak Indra.,yang kami kenal baik . Bahkan sudah seperti keluarga.. Seminggu sebelum ananda Fadilah yang waktu itu berusia 22 tahun,masih sempat berkomunikasi via sms dengan saya. Tapi ternyata itulah kontak kami terakhir kalinya. Fadillah tinggal bersama kedua orang tuanya di Palembang .
Hari ini.Fadiilah genap 12 tahun meninggalkan dunia ini dan semua orang yang menyayanginya,untuk kembali ke rumah abadi. Ya Fadiilah pergi,bertepatan di bulan Ramadan
Begitu juga dengan sahabat kami Ir.Bimo Prakoso. 4 hari sebelumnya,kami sempat video call dan berbicara panjang lebar. Tapi beberapa hari kemudian, saya dapat kabar bahwa sahabat baik kami Ir.Bimo Prakoso,dosen dan Pembawa acara ,telah dipanggil Tuhan. .