Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

WFO Akan Memupus "Matahari Kembar" dalam Rumah Tangga

17 Januari 2023   20:09 Diperbarui: 17 Januari 2023   20:29 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasai: https://rofeeq.wordpress.com

Ibu Rumah Tangga Tidak Lagi Merasa Menjadi "Tahanan " di Rumah Sendiri

Bahwa dampak positif yang dapat diraih dari penerapan Work From Home atau dikenal dengan singkatan WFH selama ini, sangat banyak dan nyata. Dan sudah banyak yang membahasnya. Sehingga tentu tidak perlu diulangi lagi scara mendetail. Secara gambaran garis besarnya antara lain:

  • banyak waktu untuk berada bersama keluarga
  • tidak perlu membuang waktu berjam jam setiap hari dijalan
  • tidak perlu buru buru bangun subuh untuk mengejar waktu agar tidak terlambat 
  • dapat berpakaian bebas dirumah sendiri
  • tidak perlu makan siang di luar 
  • dan seterusnya dan seterusnya

Tetapi secara diam diam, penerapan WFH ini ternyata berdampak terciptanya "matahari kembar" dalam rumah tangga. Walaupun tidak dibicarakan secara terbuka dan tidak menjadi berita viral,tapi tentu kita tidak dapat menutup mata dan kuping.

Bahwa salah satu dampak negatif dari WFH adalah bahwa isteri sebagai Nyonya Rumah, yang selama ini adalah Boss dalam rumah tangga. Begitu suami berangkat ke kantor dan anak anak berangkat kesekolah, maka isteri bebas merdeka. Bisa bertandang ke rumah tetangga atau jalan jalan ke mall. Ngopi bersama teman teman dan baru pulang menjelang sore, untuk mempersiapkan santap malam bagi suami dan anak anak. 

Tetapi sejak suami WFH, maka status isteri yang tadinya bebas merdeka ,tetiba merasa tersandra. Salah satunya adalah Santi, bukan nama sebenarnya,curhat: "Opa, sejak suami WFH, sepanjang hari saya merasa terpenjara di rumah sendiri. Mau ketetangga harus  izin suami, mau ke Mall diinterogasi, mau beli apa dan untuk keperluan apa? Sesekali minta izin mau ngopi sama teman teman, ee tidak diizinkan suami. Saya sungguh merasa, sejak adanya WFH, di rumah tangga kami ada matahari kembar. Dan sejujurnya merasa bagaikan jadi tahanan di rumah sendiri"

Tentu saja, saya kaget mendengarkan dari salah satu anak kerabat kami, yang selama ini rumah tangga mereka tampak rukun dan damai serta harmonis. Tapi sejak diberlakukannya WFH, Yanti bagaikan kehilangan kegembiraan hidupnya.  

Bagi saya dan isteri, hal ini merupakan fenomena terkini, karena kami sejak masih mudah sudah terbiasa bersama sama 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun, tanpa pernah ada perasaan bosan atau kehilangan kebebasan. 

Malahan bila saya ke kebun dibelakang rumah, agak lama, pasti akan dicari isteri saya dan begitu pula sebaliknya. Kami tidak akan hadir dalam undangan apapun, bila yang diundang hanya satu orang. Tapi beda zaman, beda sikap dalam menjalani hidup berumah tangga.

Kisah yang disampaikan Yanti ini, hanyalah salah satu dari antara kesekian banyaknya yang menyampaikan keluh kesah, karena kami sudah dianggap sebagai Opa dan Oma mereka sendiri. Tapi, tentu saja kami tidak dapat ikut campur urusan rumah tangga orang lain, walaupun masih keponakan sendiri. 

Hanya  dapat memberikan nasihat agar bersabar  dan menerima, bahwa kini saatnya bagi para suami untuk WFH. Karena itu keputusan pemerinta, untuk kembali WFO - Work From Office disambut rasa syukur oleh para isteri yang sejak pandemi, merasa statusnya sebagai "tahanan rumah", kini mendapatkan kembali kebebasan dan menjadi Boss dirumah, saat suami bekerja sepanjang hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun