Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Takut Gagal? Jangan Pernah Berharap Kesukesan!

4 Januari 2023   09:33 Diperbarui: 4 Januari 2023   18:19 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Sukses Tidak Jatuh Dari Langit

Hidup itu tidak selalu seindah kisah dalam sinetron. Yang selalu diiming iming dengan kisah:"Keduanya jatuh cinta .Mereka menikah dan hidup berbahagia selama lamanya " Enak banget ,bisa seperti itu.  Kami menikah tanggal 2 Januari 1965. Tidak ada resepsi di restoran .Hanya mengundang beberapa orang sanak keluarga dan tetangga untuk jamuan  sederhana. Janji pernikahan kami di Gereja Santa Theresia di Padang.Tidak ada koor dan tidak ada musik yang memeriahkan acara saling mengucapkan janji pernikahan. 

Kami hanya mampu honeymoon ke Bukittinggi dengan menumpang bus. Menginap di penginapan di jalan tembok di Bukittinggi. Kemudian merantau ke Medan untuk mengubah nasib. Gagal total . Kerja di pabrik karet dan tinggal dipemondokan buruh . Kamar tidur dan dapur. Tidak ada toilet dan tidak ada ruang tamu. Mau mandi antrean setiap subuh. Butuh waktu tujuh tahun untuk dapat mengubah nasib kami. Sempat diambang kehancuran harapan. Tapi bersyukur saat kritis Tuhan membukakan jalan dan nasib kami selangkah demi selangkah berubah.

Mengubah Nasib

Pembicaraan yang paling sering kita dengarkan adalah berbagai keluhan,bahwa untuk mengubah nasib menjadi lebih baik,tidaklah semudah seperti teori di buku pintar. MIsalnya 

  • Action 
  • do it now
  • don;t wait untill to morrow what you can do to day
  • dan seterusnya dan seterusnya.

Tetapi teori dibuku,tidak selalu selaras dengan apa yang terjadi di lapangan. Hal yang paling banyak menghambat adalah rasa takur menghadapi kegagalan 

Saya mau mengubah nasib, tapi darimana  mulainya ?

saya tidak punya modal

keluarga tidak mendukung 

lagi pula,kalau gagal gimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun