Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemerintah Proaktif Mendorong Warga Patuhi Aturan

19 Desember 2022   20:24 Diperbarui: 19 Desember 2022   20:42 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan Semata Mata Memberikan Ancaman Hukuman

Mendidik warga agar patuhi aturan,tentu saja harus diawali dengan keluarga masing masing . Kalau aturan dalam keluarga saja tidak bisa dipatuhi,bagaimana pula mau mematuhi aturan yang dibuat oleh pemerintah,Sebagai salah satu contoh,bila ingin mendidik anak anak agar mau belajar dirumah ,tidak cukup dengan mengeluarkan acaman:"Bila tidak belajar atau bila dapat angka jelek,kamu akan dihukum ,tidak ada uang jajan selama sebulan" 

Untuk memberikan dukungan ,agar anak anak mau mematuhi aturan,maka orang tua juga harus proaktif, Menyediakan meja belajar yang layak dan cahaya lampu yang memadai. Jadi sarana dan prasarana dipersiapkan ,agar anak anak mau mematuhi aturan yang diberlakukan dalam rumah tangga. 

truk pengangkut sampah/dokumentasi pribadi
truk pengangkut sampah/dokumentasi pribadi
Begitu juga dengan aturan Pemerintah

"jangan buang sampah sembarangan " denda sekian juta rupiah . Sedangkan tidak ada sarana dan prasarana yang dipersiapkan.Bagaimana warna mau mematuhi aturan ,bila mereka tidak tahu mau membuang sampah kemana ? Inilah agaknya beda dengan di Australia.

Disini  setiap rumah dipinjamkan masing masing 3 buah tong sampah. Yang masing masing sesuai peruntukannya. Yang berwarna hijau untuk sampah daun daunan atau sampah kebun.Sedangkan tong sampah berwarna merah untuk sampah dapur. Begitu juga tong sampah berwarna kuning,untuk sampah kaleng bekas ataupun kardus dan pecahan gelas. 

Surat edaran dari pemda setempat akan dibagikan kepada setiap penghuni rumah, tanggal berapa sampah akan diangkut. Kalau di Burns Beach,setiap hari Jumaat,subuh kendaraan pengangkut sampah sudah datang menjemput dari rumah kerumah.

Warga Memilah Sampah

Karena sudah mendarah daging,maka warga sudah terbiasa memisahkan mana yang sampah dapur dan mana yang sampah kardus atau plastik. Hari Kamis malam, seluruh sampah di dapur sudah ditransferkan kedalam tong sesuai peruntukan.

Sofa ini masih dalam kondisi baik,tapi pemiliknya pindah kerja kedaerah lain,maka seluruh perabot dibuang /dokumentasi pribadi
Sofa ini masih dalam kondisi baik,tapi pemiliknya pindah kerja kedaerah lain,maka seluruh perabot dibuang /dokumentasi pribadi
Untuk sampah jumbo

Untuk sampah jumbo,seperti kulkas,mesin cuci ,air condition,sofa dan perabot rumah lainnya  yang mau dibuang,harus menuggu sesuai jadwal. yang akan dikirimkan kepada kepada setiap warga. Biasanya sekali setahun. .Barang barang yang dibuang pada umumnya masih dalam kondisi layak pakai,khususnya perabotan rumah. Kebiasaan yang berlaku disini,bila habis kontrak,maka rumah harus dikosongkan seperti semula. Bagi yang akan pindah keluar kota,biaya mengangkut perabotan rumah,akan lebih mahal ketimbang beli yang baru,maka mereka memilih untuk membuangnya ,dengan meletakkan di depan pekarangan rumah dengan tulisa :"For Free"'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun