Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aduh dari Jauh Bawa Oleh-oleh Masa Cuma Ini?

2 Desember 2022   20:24 Diperbarui: 3 Desember 2022   05:35 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkunjung ke Acara Senior Day dikasih tas Kain, diterima dengan senang hati oleh isteri saya, walaupun di rumah kami ada puluhan tas sejenis /dokumentasi pribadi 

Gimana Rasanya ?

Bukan masalah sensitif atau tidak,tetapi setiap orang memiliki rasa ,yang akan mengalami gesekan bilamana mendapatkan respons yang tidak pas .Kalau boleh dianalogikan,bila mendengarkan orang lagi memetik gitar,tapi nadanya sumbang,maka walaupun bukan akhli dibidang musik,tapi kita dapat merasakan bahwa ada nada yang false atau sumbang Yang menyebabkan perasaan tidak nyaman dalam diri. 

Kembali Kejudul

Walaupun  saat memberikan sesuatu,kita sama sekali tidak mengharapkan balasan apapun ,karena berpedoman pada :"giving is giving " atau memberi adalah memberi,tetapi tetap saja berharap agar diterima dengan senang hati.

Sebagai contoh,sewaktu pulang ke Indonesia dan kami membawa oleh oleh kecil sebagai cindera mata,berupa mainan kunci  ataupun gunting kuku made in Australia. Rata rata menerima dengan baik dan mengucapkan terima kasih.Tapi ada yang sambil bercanda mengatakan :" Aduh pak Tjip.jauh jauh datang ,masa oleh olehnya cuma ini? Yang lebih berbobotlah pak hehehe"

Walaupun dikemas seakan akan candaan,tapi saya cukup tersentak. Ternyata tidak semua orang menerima pemberian kita dengan senang hati. Bahkan merasa ,oleh oleh yang dianggap tidak berbobot ,mereka serasa di remehkan.. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi kami bahwa niat baik belum tentu diterima dengan baik. 

Hal ini menjadi suatu pelajaran berharga bagi kami berdua.Untuk kedepan ,agar lebih berhati hati bila ingin membeli oleh oleh untuk dibagikan kepada sanak keluarga dan sahabat sahabat dimanapun berada. Jangan sampai niat baik,justeru akan menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi orang banyak

Perlakukanlah Orang Lain Sebagaimana Kita Ingin di Perlakukan 

Karena itu,sewaktu kami diberikan oleh oleh berupa buah salak,kerupuk khas dari Samarinda, ukiran perak dari Yogya,makanan kecil dan serta apapun yang diberikan oleh sahabat Kompasiana,kami terima dengan berbesar hati. Untuk makanan sudah kami tuntaskan sebelum berangkan kembali ke Australia.Sedangkan untuk oleh oleh lainnya,kami bawa ke Australia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun