Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengaruh Menyaksikan Foto dalam Kehidupan Pribadi

1 Desember 2022   20:36 Diperbarui: 1 Desember 2022   20:43 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan foto:dari 7 orang yang difoto, hanya tersisa 3 orang/ dokumentasi pribadi 

Menghadirkan Sejuta Rasa

Menyaksikan foto kenangan ,menghadirkan sejuta rasa .Foto foto semasa kecil,awalnya mendatangkan kegembiraan hati. Karena mengingat betapa lucunya wajah kita semasa masih pakai celana monyet .Tapi keceriaan hanya berlangsung sesaat. Begitu teringat bahwa anggota keluarga yang ada bersama kita dalam foto itu,kini hanya tersisa satu dua orang saja,maka perasaan gembira dan ceria tetiba berubah menjadi mendung dan sedih. 

Membayangkan bahwa yang tersisa masih bersama kita di dunia ini hanya beberapa orang dari total puluhan orang, menyebabkan hati kita semakin galau dan sedih. Itulah yang saya alami setiap kali menyaksikan foto keluarga bersar kami ,semasa masih tinggal di rumah gadang. Yakni ayah dan ibu ,nenek kami dan total 11 orang bersaudara, plus adik ipar dan kakak ipar.

Begitu juga saat menemukan foto kenangan bersama sahabat lama,tentu saja menyebabkan hati kita gembira,mengingat semasa masih bersama sama hilir mudik ,bahkan berkunjung kerumah mereka. Tetapi tiba tiba sadar,bahwa diantara yang ada didalam foto,hanya tersisa kami berdua dan satu lagi mbak  Eka dari Kendari,menyebabkan kami jadi sedih.

Ada pak Gunawan dari Solo, Mas Arinto dari Yogya  dan mas Odi juga dari Yogya ,pak Tene dari Manado,yang rata rata usia mereka jauh terpaut dibawah kami. Tetapi Tuhan berkehendak lain,mereka dipanggil pulang lebih awal.Terbayang semasa kami masih kesana kemari bersama sama.Begitulah hidup ini.

Karena itu,selagi masih sama sama dapat menikmati kehidupan,alangkah eloknya,kita selalu berusaha untuk menghadirkan secuil kegembiraan pada sahabat kita,dimanapun kita berada. 

Kenangan Menyedihkan Mengakibatkan Terjadinya Demotivasi

Sebagai contoh,sejak meninggalkan pak Tene di Manado,maka kami sudah jarang berkunjung ke sana. Karena setiap kali kami ke Manando,terbayang saat bersama sama dengan pak Tene. Akhirnya ,kami memutuskan tidak lagi ke Manado. Begitu juga dengan Solo. Masih terbayang ,saat kami bersama pak Gunawan dan isterinya bu Ina,bersama sama mengisi kendaraan dengan minuman dan makanan,yang kami bawa untuk membantu korban gempa bumi di Yogyakarta. Tetapi sejak pak Gunawan berpulang,kami masih berkunjung dua tiga kali untuk menjumpai isterinya bu Ina. Tetapi setelah itu menjadi jarang dan kemudian kami tidak pernah lagi ke Solo,walaupun komunikasi dengan bu Ina,masih terus berlanjut

Karena itu,dalam mengarungi samudra kehidupan,pedoman kami adalah ,kalau tidak bisa menyenangkan hati orang,minimal jangan menyusahkan. Kalau tidak memungkinkan meringankan beban orang,jangan memberatkan .Kalau tidak bisa menghibur,jangan membuat hati orang jadi sedih

Renungan dimalam Jumaat

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun