Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hadiah Selembar Baju Seharga Hampir 2,5 Juta Rupiah

31 Oktober 2022   19:27 Diperbarui: 31 Oktober 2022   19:32 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Merupakan Surprise  Bagi Saya Pribadi

Selama ini,pakaian yang saya pakai sebagian besar batik. Kalau mau dipersentasi,hampir 90 persen pakaian yang saya gunakan untuk kondangan,maupun untuk travelling ,kami beli di Tanah Abang atau di Mangga Dua.yang harganya tidak lebih dari 500 ribu rupiah. Kalau yang saya gunakan untuk pakaian sehari harian,cukup batik yang harganya 100 ribu rupiah. Pakaian dan jacket mahal ,termasuk jam tangan Rolex ,adalah hadiah dari anak mantu . Walaupun sewaktu masih jadi pengusaha, saya tidak pernah beli pakaian yang mahal mahal .Jadi kalau suatu waktu saya pakai jaket dan pakaian atau jam tangan Rolex,pasti bukan saya beli,tapi hadiah dari anak mantu .

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Selama lebih kurang dua minggu berlibur bersama keluarga besar di Denpasar Bali,seperti biasanya Koper jadi bertambah.karena banyaknya oleh oleh yang kami terima. Hal ini juga merupakan pengalaman,sewaktu selama satu bulan kami keliling ke beberapa kota dalam  melakukan Kopdar ,koper satu menjadi 3.

Pagi ini ,sehabis mandi saya ingin mengenakan salah satu baju yang saya terima sebagai hadiah dan isteri saya mendapatkan Silk Syal.Sengaja nama yang memberi hadiah,tidak saya cantumkan disini,agar jangan sampai membuat yang lain merasa dikecilkan ,karena tidak memberi oleh oleh. Karena sesungguhnya oleh 0leh bukan merupakan sebuah kewajiban,melainkan sebagai tanda persahabatan dan kekeluargaan. Bagi saya dan isteri,dikasih apapun dan berapapun nilainya,kami maknai sebagai sebuah penghargaan terhadap diri kami. Bahkan selembar saputangan yang diberikan kepada kami 20 tahun lalu,masih kami simpan dengan baik.

Tetapi saat akan mengenakan baju yang merupakah hadiah bagi saya pribadi, tetiba saya melihat ada kertas label  harga .Saya perhatikan dengan baik,ternyata harganya adalah hampir dua juta lima ratus ribu rupiah. Suatu hal yang bagi saya merupakan sebuah kejutan bagi saya pribadi. Mengingat nilainya sangat fantastis,saya memutuskan tidak memakainya dan hanya akan dikenakan bila akan menghadiri pesta atau undangan resmi.Saya bungkus kembali dan simpan di dalam lemari pakaian.Hadiah Syal sutera ,hadiah untuk isteri saya ,juga disimpan dalam lemari,setelah dibungkus rapi.

Tulisan ini di posting bukan untuk pamer punya baju mahal ataupun mempromosikan merk tertentu,melainkan semata mata untuk memberikan masukan,bahwa dalam urusan bisnis setiap rupiah  yang akan dibelanjakan akan diperhitungkan  untuk ruginya.Tetapi dalam hal yang berhubungan dengan persahabatan dan kekeluargaan,maka kalkulator tidak digunakan. 

Buktinya ,saya dapat hadiah baju yang harganya selangit,padahal yang menghadiahkan saya ,sama sekali tidak ada hubungan kekeluargaan dan steril dari urusan bisnis atau kepentingan apapun. Sehingga apa yang diberikan kepada saya dan isteri,sungguh menerapkan filosofi :"giving is giving" . Karena saya dan isteri,sama sekali tidak " membalas" pemberian ini dengan memberi oleh oleh dalam bentuk apapun,kecuali mengucapkan terima kasih .

Apa pesan moral yang dapat dipetik dari kisah singkat ini? Terima kasih sudah berkenan singgah dan memberikan opininya .

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun