Dengan wajah ceria dan penuh rasa syukur,Andre langsung menjawab :" Terima kasih banyak Syamsuar, apa boleh saya mulai besok ?"
"Boleh ,silakan ,ini saya pinjamkan uang untuk harga satu karung kopi. Besok sore anda bawa hasil dari mengumpul kopi di kampung ."kata Syamsuar sambil memberikan sejumlah uang. "Hati hati,simpan uangnya Andre" kata sahabatnya mengingatkan.Â
Bagaikan mimpi Andre mendapatkan kepercayaan yang begitu besar. Padahal sama sekali tidak ada hubungan keluargaan. Hanya sahabat saja.
Pulang kegubuk mereka
Andre pamitan dari sahabatnya dan berkali kali mengucapkan terima kasih. Bergegas ia pulang dan menemui isteri tercinta yang selalu setia menemani dirinya dan tentu saja buah hati mereka Man. Dengan penuh antusias,Andre bercerita pada isterinya,bahwa ia dipercayai oleh sahabat lamanya Syamsuar.  "Besok hari Sabtu, Kita titip  anak kita satu hari di rumah mama, dan kita berdua  ke Payakumbuh,bagaimana sayang ? " kata Andre pada isterinya, Dan tentu saja isterinya sangat mendukung rencana suaminya
Esok harinya
Malam itu Andre serasa tidak sabaran menunggu datangnya pagi Begitu mentari muncul. mereka katakan pada Man,bahwa hari itu akan dititp dirumah neneknya, "Papa mama mau keluar kota ,mau coba beli kopi,siapa tahu ini jalan untuk mengubah nasib kita ya sayang. Ntar pulang ,mama bawakan buahan dari kampung ya" Kata Lina membujuk putera mereka.
Titik Balik Kehidupan
Perjalanan dari Padang ke Payakumbuh mereka tempuh dalam waktu sekitar 2 jam dengan menumpang bus, Di Payakumbuh,ada banyak sanak keluarga dari pihak ayahnya,maka Andre dapat memperoleh informasi ,kekampung mana ia harus mencari biji kopi. Tapi sepupunya menyarankan,sebaiknya ke pasar,karena disana para pedagang pengumpul dari berbagai desa akan datang menjual berbagai hasl perkebunan,termasuk biji kopi. Â Ternyata benar,Setibanya dipasar,ia mulai membeli dari petani dan pedagang pengumpul biji kopi dalam jumlah aneka ragam. Ada yang bawa hanya 5 kilogram dan ada juga yang membawa sekitar 20 kilogram. Tidak sampai setengah hari, satu karung penuh kopi sudah diperolehnya dengan patokan harga yang diberikan sahabatnya.
Para Petani,sangat senang dan bertanya,kapan lagi Andre akan datang? Karena selama ini,mereka menjual kopi mereka pada Tengkulak dan tidak jarang harganya ditekan serendah mungkin.
Sore itu ,suami isteri ini pulang dengan hati yang berbunga bunga dan penuh rasa syukur.karena rencana awal sudah berlangsung dengan baik. Bus diminta langsung  ke gudang Syamsuar yang lokasinya di pinggir jalan raya,sehingga sopir bus tidak  keberatan,apalagi dapat tambahan biaya dari Andre