Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merangkak dari Titik Nadir Kehidupan (Temukan Turning Point)

5 Oktober 2022   11:39 Diperbarui: 5 Oktober 2022   12:06 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Usaha, kerja keras, dan pantang menyerah, disertai doa, akhirnya menemukan titik balik dalam kehidupan mereka. Menjalani hari hari sarat dengan air mata dan keperihan hati, terus bergulir dari tahun ke tahun. 

Hingga suatu sore, Andre bertemu sahabat lamanya, Syamsuar asal Kerinci yang kini sudah jadi pengusaha sukses. 

Syamsuar langsung memeluk pundaknya dan bilang, "Ada sempat jalan ke kantor saya Andre?"  Untuk sesaat Andre bagaikan merasa dalam mimpi,ada seorang pengusaha,yang mau memeluknya. Padahal selama ini dirinya ,tidak dianggap sama sekali,hanya karena hidup dalam kemiskinan. 

Karena Andre diam, kembali Syamsuar mengulangi,"Saya tunggu ya Andre  ,sore ini  kita ngobrol di  kantor saya " Agak tergagap Andre menjawab:'Baik Syamsuar, saya datang"

Sore harinya

"Silakan masuk Andre."suara Sysmsuar Dan Andre masuk keruang kantor Syamsuar yang apik. Tidak ada siapa siapa disana,kecuali dirinya dan sahabat lamanya Syamsuar" 

"Hmm  masih jual kelapa parut Andre?" kata Syamsuar membuka keheningan

' Yaaa mau kerja apa lagi  ,Yang penting masih bisa hidup " Kata Andre perlahan 

"Begini Andre. Kalau boleh saya sarankan,tinggalkanlah pekerjaan itu, Karena bila tetap melanjutkan,maka seumur hidup akan tetap hidup dengan menantikan upah 5 rupiah per butir kelapa yang diparut. Jangan lupa anak isteri akan ikut menderita. Andre sudah pernah dengar,kata peribahasa :"Kalau mau menolong orang,jangan kasih ikan,tapi kasihlah kail,agar ia dapat memancing ikan setiap hari" Nah,kalau Andre mau, saya pinjamkan uang untuk beli kopi di kampung kampung. Bagi para petani ,membawa hasil kopi yang hanya beberapa kilogram ke Padang,tentu tidak mungkin,karena akan habis karena biaya transportasi, Bagaimana kalau Andre lakukan perjalanan jemput bola.? Datang ke Batusangkar,Payahkumbuh dan sekitarnya. Beli dari Petani ,kopi yang mereka panen,walaupun hanya beberapa kilogram .Mereka pasti  akan senang,karena langsung dapat uang tunai dan tidak lagi tergantung pada tengkulak. Dalam sehari anda bawa pulang seberapa banyak yang dapat dikumpulkan dari para petani.Saya akan beli pada anda dengan harga yang pantas, Itu yang saya maksudkan,bahwa saya tidak akan memberikan anda ikan,tapi kail"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun