Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dalam Penderitaan Orang Lain, Kita Temukan Ayat-Ayat Suci

30 September 2022   09:14 Diperbarui: 30 September 2022   10:03 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sunyi  Mereka Adalah Doa Yang Terdalam

Terinspirasi oleh lirik lagu:" Oh.Tuhan,pakailah hidupku,selagi aku masih kuat. Bila tiba saatnya nanti ,ku tak berdaya lagi,hidup ini sudah jadi berkah...."

Kita semua sudah tahu ,bahwa sebaik baiknya orang,adalah orang yang hidupnya bermanfaat bagi orang lain" Yang dikenal juga dalam bahasa  yang keminggris minggrisan:

"The beautiful of life, not depend on how happy my life, but how happy the others because of me"

Bahwa keindahan hidup bukanlah tergantung seberapa banyaknya harta yang dimiliki atau seberapa banyak titel berbaris didepan dan dibelakang nama kita,melainkan seberapa banyak orang lain ,yang dapat merasakan secercah kebahagiaan atas kehadiran diri kita.

Sesekali Ajak Keluarga Melakukan Kunjungan ketempat kumuh

Mendengarkan kata Wisata Spiritual,rasanya wah,gimana tuh. Berkunjung ke Holy Land dan berfoto selfi disana,untuk di posting di facebook,bahwa diri kita sudah melakukan wisata spiritual. Kendati ,  wisata seringkali dikemas apik dan manis  dengan judul: "Wisata Spiritual" , tapi sejujurnya,  dana yang diperlukan untuk sekali  melakukan  :"wisata spiritual" dapat dimanfaatkan untuk hidup selama setahun bagi yang kurang mampu

Sesungguhnya,bila ingin melakukan kunjungan wisata spiritual, tidak perlu jauh jauh,karena disekeliling kita ada "lokasi wisata spiritual "tersebut.  Yakni berkunjung ke daerah pemukiman kumuh, masuk ke lorong-lorong atau bahkan di bantaran sungai yang selama ini tak tersentuh oleh perhatian masyarakat,apalagi oleh para pejabat negara. 

Jangan  hanya sekadar menengok dan foto foto selfie, tapi bersama mereka  menikmati sesuap nasi  dengan sepotong ikan asin, sambil mereguk air dari kaleng kumuh. Inilah esensial  sejati  dari  perjalanan spiritual, bukan seperti yang diiklankan di berbagai majalah dan stasiun televisi. Untuk kunjungan  wisata spiritual sejati seperti ini , tak perlu biaya karena lokasinya ada disekeliling kita. 

Dalam Diri Orang Miskin Ditemui Ayat Ayat Kitab Suci
Cobalah menyediakan waktu  beberapa menit. Keluarlah dari kendaraan dan turunlah  ke bawah kolong jembatan  atau balik gedung mewah Disana  ada kehidupan anak manusia , seperti   kita semuanya. Ikut merasakan penderitaan orang lain, adalah mata pelajaran ilmu hidup yang terbaik dan paling aktual 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun