Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagi yang Belum Sempat Berkunjung ke Australia

28 September 2022   20:06 Diperbarui: 28 September 2022   20:13 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket: semua foto dalam artikel ini adalah merupakan dokumentasi pribadi tjiptadinata Effendi.

Begini Gambaran Central Train Station

Topik pembahasan di Kompasiana minggu ini,saya baca tentang seluk beluk kereta api,termasuk kenangan indah,menikmati perjalanan dengan kereta api  . Dikampung halaman saya,dulu pernah ada kereta api,yang stasiunnya di Pulau Air ,kota Padang. Perjalanan dari Padang ke Pariaman,memakan waktu sekitar 2 jam.

Selain menjadi sarana transportasi bagi warga,sekaligus menjadi sarana transportasi yang murah meriah,untuk mengangkut hasil perkebunan dari Pariaman dan sekitarnya.antara lain adalah buah kelapa. Saya  masih ingat hal ini ,karena merupakan kenangan pahit getir kehidupan kami ,sebagai Penjual Kelapa di Pasar Tanah Kongsi. 

Jam 03.00 subuh isteri saya ,membawa putra kami ,ke Stasiun kereta api,untuk membeli kelapa,karena harganya jauh lebih murah  Sementara saya mempersiapkan barang dagangan berupa Kelapa Parut ,yang dikenal sebagai :"Grejo" Tapi itu hanyalah cuplikan dari masa lalu kami yang pahitnya melebihi pahit empedu .

dokpri
dokpri

Kembali Kejudul
 Central Train Station di ibu kota Australia Barat  merupakan Stasiun Kereta Api terbesar dan dikenal dengan nama :" Perth Central Station" Iseng iseng, kami sudah pernah mencoba  berjalan kaki  mengelilingi seluruh bagian stasiun ini. Lumayan hitung hitung olahraga pagi,karena hampir satu jam kami menghabiskan waktu,menelusuri seluruh  stasiun Tersedia  banyak brosur disediakan dan tanpa harus minta minta, setiap orang dapat mengambilnya bagi yang membutuhkan informasi tentang destinasi yang dapat dijangkau dengan menggunakan, kereta  api ini. 

Ada penjelasan mengenai sejarah  dari bangunan ini. Yakni di awal  tahun 1830 ,tapi  baru operasionil setahun setelah itu, yakni pada tahun 1831. Berarti bangunan asal dari gedung ini sudah berusia  91  tahun. Bagi yang malas membaca atau merasa tidak percaya diri ,dapat bertanya langsung ke kantor informasi,yang pasti akan dijawab dengan jelas.

dokpri
dokpri


Untuk mencapai stasiun ini,ada banyak  caranya.Bagi yang datang dengan kendaraan pribadi,dapat memarkir kendaraan di tempat parkir ,yang tentunya tidak gratis,yakni di Wllington Street. Dari sini, dengan berjalan kaki,meniti jembatan layang dan turun ke taman yang apik dan indah.Disini juga ada lapangan yang biasa digunakan bila ada acara,termasuk acara  Festival kesenian dari Indonesia,yang dikenal dengan nama Forest Chase Warga kota dapat menikmati hari hari liburnya ,sambil membawa keluarga  untuk  duduk santai dan bermain disini. Tidak ada tiket masuk,semua orang dengan bebas boleh keluar masuk ke taman umum ini.  Ada free wifi yang dapat dimanfaatkan bagi yang bawa laptop.

dokpri
dokpri

Pusat Transportasi Keberbagai Kota

Stasiun Central  ini merupakan pusat berbagai transportasi  dengan berbagai daerah penting lainnya. Seperti  Fremantle dan Mandurah Dan tentunya juga Armadale, sebuah kota kecamatan yang cukup ramai. Berada di stasiun kereta api ini membuat diri kita  merasa bagaikan sedang dalam perjalanan wisata . Suasana  nyaman dan aman, sangat bersih dan apik Tak ada dorong mendorong dan tidak ada suara yang brisik,sehingga sangat mendukung kenyamana para calon penumpang. 

Bagi yang belum sarapan,tidak usah kuatir,karena disini ada banyak Cafe yang menyediakan aneka ragam makanan dan minuman.Tapi tentu saja tidak gratis  Makan murah meriah, ada nasi goreng, yang perkotaknya seharga 5 dolar. Satu kotak cukup untuk kami nikmati berdua. Jangan diharap dengan harga segini, ada udang atau daging dalam nasi goreng ini, karena yang ditemukan hanyalan irisan telur goreng dan biji buah polong. Tapi lumayan, bisa mengisi perut, tanpa harus memboroskan uang Dengan  mengeluarkan uang senilai 10 dollar untuk sarapan dan minuman,lumayan mengisi perut. Kalau dirupiahkan sekitar 100 ribu rupiah. Kalau sudah sarapan,tapi hanya iseng ingin mengunyah makanan,maka datangi Vending Machine. Masukan uang untuk beli kripik kentang dan sekaleng minuman. Paling senilai 5 dollar atau setara 50 ribu rupiah.

Ditiap lantai ada petugas menjaga dan semuanya serba tertib. Jangan kuatir,tidak akan ada preman yang petantang petenteng disini,bahkan pedagang asongan dan Portir juga tidak ada Jadwal kereta api di sini adalah setiap 15 menit, sehingga bila kita terlambat, berarti harus menunggu kereta api berikutnya.  Ketika kereta api berhenti, maka pintu akan terbuka selama lebih kurang 5 detik.  Kemudian ada suara Komputer  "door closing", maka pintu kereta api secara otomatis akan menutup.Jangan coba-coba menggapai dan membukanya, karena tidak sama dengan pintu lift, yang mau terbuka bila dihalangi dengan tangan. Pintu kereta api akan terus menutup dan tidak dapat diintervensi

dokpri
dokpri


Bangku Prioritas untuk Senior

Kata :" Please" Artinya :"Wajib Dipatuhi"Jadi kaau melihat ada tulisan please,hendaknya diartikan sebagai larangan. Bangku yang diperuntukan bagi warga Senior,jangan diduduki,kecuali sebagai Pemegang Senior Card. .Bagi para warga Senior, bilamana menggunakan kereta api diluar jam kerja,semuanya gratis, tapi kalau ada keperluan dan tetap naik kereta api pada jam jam sibuk,maka seharian penuh baik menggunakan bis, kereta api ataupun Ferry, total pengeluaran maksimal adalah 3.75  dolar atau Sekitar 40 ribu rupiah. Karena itu kami memilih diluar jam sibuk, sehingga setiap hari keluyuran kemana mana, tidak perlu membayar apapun,kecuali mau makan atau minum.

Setiap tahun ,sebagai warga Senior,kami dapat jatah,naik kereta api,untuk berwisata keluar kota secara gratis, Kami pernah memanfaatkan,untuk ke Kalgoorlie,daerah pertambangan.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya,setidaknya menjadi masukan yang berharga, bagi para pembaca.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun