Orang yang dipanggil Bang menoleh dan memandangi tubuh Andri dari ujung rambutnya hingga ketelapak kakinya. Dan bertanya "Kau serius nih Aseng? Coba kau angkat kopi dalam karung itu" Dan Andre bergerak cepat mengangkat karung berisi biji  kopi yang beratnya 70 -80 kilogram dan memikul di bahunya. "Langsung kau bawa kedalam gudang Aseng" perintah orang yang dipanggil Abang. Dan Andre mematuhi perintah si Boss.
Usai meletakan di dalam gudang Andre kembali naik ke atas atas bus dan menurunkan karung berisi kopi yang lainnya dan membawa kembali ke gudang. Kemudian menghadap orang yang dipanggil Abang dan bertanya:"Boleh ya Bang,saya ikut kerja disini"
"Kuat juga kau ya Aseng, Ya boleh boleh T api kau tahu kalau jatuh atau sakit itu urusan masing masing. Tidak masuk kerja tidak ada uang, mengerti kau Aseng?"Â
"Paham Bang" Jawab Andre dengan mantap. Maka hari itu resmi Andre ikut menjadi Kuli bongkar muat barang yang datang dari Batusangkar dan berbagai kota lainnyaÂ
Pulang Membawa Upah Bongkar Muat
Sore harinya, Bos membagikan upah berdasarkan banyaknya mereka kerja bongkar muat barang barang dari berbagai kota di Sumatera Barat termasuk dari Kerinci. Saking hatinya berbunga bunga tulang belulangnya yang serasa mau remuk tidak lagi dirasakannya. Setengah berlari ia menuju ke gubuknya.
Isterinya berlari menyongsong dan menyaksikan wajah suaminya cerah ia bertanya "Dapat pinjaman pa ?"
Dan Andre menjawab "Kita lupakan saja soal pinjaman. Ini ada uang hasil kerja papa. Cukup untuk bawa anak kita ke dokter" Dan ia bergegas untuk mandi dan ganti pakaian, untuk membawa putera mereka ke dokter.
Dikeluarkannya sepeda onthel satu satunya yang belum dijualnya karena dibutukan untuk transporyuh tasi membawa anak isterinya Sambil memangku anak mereka,A ndre mulai mengayuh sepedanya menuju ke tempat praktik dokter
(bersambung)
Tjiptadinata Effendi