Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yang Cantik dan Ganteng Mendapatkan Tempat Utama di Media Sosial

14 Juni 2022   08:47 Diperbarui: 14 Juni 2022   09:18 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar/Dok Pribadi

Mengapa?

Konon,diskriminasi yang diciptakan oleh penjajah,sudah dipupus habis dari negeri tercinta ini, Tetapi ada hal hal yang menghadirkan tanya tak terjawab. 

Salah satunya adalah:"Mengapa yang cantik dan ganteng,mendapatkan tempat utama di berbagai media sosial?  Kalau terjadi kecelakaan yang menyebabkan seorang gadis desa tewas,seringkali dianggap bukan berita penting. Paling banter dimuat di koran lokal dan itupun dihalaman belakang,ketimbang kosong . 

Tetapi bila terjadi musibah menimpah seorang gadis cantik atau pemuda ganteng,maka secara serentak berbagai media,termasuk media mainstream menjadikannya sebagai Berita Utama. 

Masih diikuti dengan karangan bunga ditempat terjadinya kecelakaan dan disusul puluhan tulisan ,yang mengulas A to Z ,mengenai riwayat hidup gadis cantik atau pemuda ganteng yang tewas tersebut. Segala puja dan puji ,mengiringi kepergiannya kealam baka 

Tangkapan layar/Dok Pribadi
Tangkapan layar/Dok Pribadi

Alangkah memprihatinkan nasib seorang gadis yang kurang beruntung memiliki wajah cantik atau pemuda yang kurang beruntung memiliki wajah tampan,walaupun sama sama tewas akibat terjadinya kecelakaan,jangankan karangan bunga, sebait ulasan dirasakan sudah lebih dari cukup.

Mengapa?

Hal inilah yang sampai saat ini belum terjawab Bukankah sebagai sesama manusia seyogyanya mendapatkan perlakuan yang sama di media ? Mengapa harus ada penekanan kata"cantik?" Apakah bila tidak cantik , tidak bakalan banyak yang baca?   Agaknya ,faktor wajah,tetap mempengaruhi rasa simpathy dari masyarakat kita. Hingga kapan hal ini akan berlangsung? Entahlah,mari kita tanya pada rumput yang bergoyang.

Hanya renungan kecil di pagi hari 

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun