Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bingung Mau Makan yang Mana?

4 Mei 2022   18:01 Diperbarui: 4 Mei 2022   18:11 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Diluar Sana Banyak Orang Yang Bingung Mau Makan Apa?

Tadi siang saya menyaksikan cucu kami Amelia, duduk bingung di meja makan. Karena didepannya terhidang sepiring mie ,ada bubur dan disamping kanan ada sereal dengan susu. Ketiga jenis makanan ini tentu saja untuk takaran anak kecil.seperti tampak pada gambar. 

Sereal 2 sendok dengan sedikit susu dan bubur juga dua tiga sendok,serta mie sejemput . Ini sudah menjadi sarapannya setiap pagi sebelum pergi kesekolah. Amelia makan hingga piringnya bersih dan tidak pernah membuang makanan. 

Tetiba saya ingat,bukan hanya anak anak yang bingung,tidak jarang orang dewasa juga bingung ,saking banyaknya makanan dirumah,sehingga tidak tahu mau makan yang mana terlebih dulu. 

Tapi diluar sana,ada jutaan orang yang juga bingung,tapi bingung yang berbeda. Kalau yang hidupnya serba berkecukupan, bingung mau makan yang mana ,saking banyaknya makanan dimeja makan,sebaliknya disisi lain,banyak orang bingung:"Mau makan apa hari ini ya?" 

Hingga disini,saya jadi ingat saat kami merasakannya selama tujuh tahun. Jangankan berpikir :"Esok mau makan apa,melainkan hari ini mau makan apa ? Karena tidak ada  lagi stock beras. Utang nasi ramas,sudah 3 bungkus belum dilunasi. 

Maka betapapun laparnya,tapi masih tersisa rasa harga diri,untuk tidak lagi minta nambah utang nasi ramas.

Makan Setengah dan Sisanya Dibuang

Saat diajak makan di restoran oleh  anak anak kami, sambil menikmati makan malam,tanpa sengaja menyaksikan betapa orang pesan makanan masing masing satu porsi besar dan kemudian baru makan setengahnya Separuhnya lagi ditinggal pergi dengan meletakan tissu bekas diatas sisa makanan,yang berarti siap untuk dibuang. 

Walaupun mereka  membayar semuanya,tetapi rasanya amat disayangkan makanan yang begitu mahal terbuang sia sia,sementara ada jutaan orang mendambakan dapat makan sesuatu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun