Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kala Orang yang Pernah Menyakiti Butuh Pertolongan

29 April 2022   06:07 Diperbarui: 29 April 2022   07:23 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : hipwee.com

Bagaimana Sebaiknya Sikap Kita ?

Menolong sahabat dan sanak famili tentu sangat mudah. Bahkan sebelum sahabat atau sanak keluarga datang minta tolong kita sudah terlebih dulu mengulurkan tangan untuk membantu. Apalagi bila yang membutuhkan pertolongan adalah orang yang selama ini sangat baik pada kita 

Tetapi reaksi yang berbeda secara spontan hadir dalam diri bila yang membutuhkan pertolongan adalah orang yang pernah menyakiti kita atau keluarga kita.Setan langsung membisikkan idea untuk membalas dendam . 

Berbagi Pengalaman Pribadi 

Sewaktu saya dan isteri masih aktif memimpin Acara penyembuhan social dan lokakarya ,sewaktu pendaftaran perserta lokakarya tetiba datang seorang pria yang menggunakan tongkat untuk berjalan Begitu berhadapan dan menyalami saya ia langsung menangis.Minta maaf karena dulu sewaktu masih aktif sebagai petugas di Surabaya berulang kali menginterogasi saya sambil membentak dan menggebrak meja .

Saya hampir tidak mengenalnya karena penampilan yang dulu garang dan arogan kini tampil kuyu dan memelas didepan saya. Memohon bantuan untuk ikut dalam lokakarya penyembuhan diri. Benarlah seperti kata peribahasa :"Hidup itu adalah ibarat roda pedati,sekali berada diatas dan ada kalanya dilain waktu berada dibawah" 

Tipe Tidak Tegaan

Menyaksikan orang yang pernah membentak bentak sambil mengebrak meja dan berkata "Anda disini adalah tahanan, mengerti?! Jawab semua pertanyaan saya", kini tampil dengan wajah lusuh dan gemetaran, dalam sekejap hati saya luluh.  Orang yang dulu berkuasa dan  setiap kata yang keluar dari mulutnya harus dipatuhi,kini bagaikan mimpi jadi berbalik arah.

Bisikan setan yang memotivasi saya untuk balas dendam pupus total melihat sosok yang tak berdaya dihadapan saya. Saya bersyukur kepada Tuhan karena telah diberikan kekuatan untuk dapat memaafkan orang yang telah menyakiti hati saya secara sangat mendalam. Rasa sakit hati,telah berubah menjadi belas kasih . Seperti tertulis :"Forgive us our trepasses as we forgive those who trepass against us"

Ternyata, mampu memaafkan dan bahkan membantu orang yang pernah menyakiti hati kita telah menghadirkan rasa damai dilubuk hati terdalam. Seperti tertuang dalam pesan moral:" Pemenang sejati adalah orang yang mampu mengalahkan diri sendiri 

Tulisan ini bukan pamer kebaikan, melainkan semata mata untuk berbagi secuil kisah hidup yang mungkin ada manfaatnya bagi orang lain. Life is to share dan salah satu cara adalah dengan saling berbagi kisah hidup yang mungkin bermanfaat bagi orang lain

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun