Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bila Ada yang Membenci Kita

17 April 2022   05:14 Diperbarui: 17 April 2022   06:24 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.iloveplaytime.com/tangkapan layar dokumentasi pribadi

Bagaimana Sikap Kita Menghadapinya ?

Menyimak pesan moral yang tertuang dalam kata kata mutiara :" Bila engkau membalas kebencian dengan kebencian apa bedanya engkau dari mereka yang membencimu ?"

Perlu perenungan mendalam untuk dapat memaknai arti pesan moral ini .Bahwa sebagaimana kita tidak mungkin menyenangkan hati semua orang, maka demikian juga halnya kita tidak mungkin memaksa semua orang senang pada kita.  Tidak jarang usaha kita untuk membantu meringankan beban hidup orang lain diterima dengan sinis dan rasa tidak senang  Bahkan yang paling menyakitkan kita dibenci karena dianggap pamer kebaikan .Menghadapi semuanya ini terkadang kita dihadapkan pada dilemma:"Memarahi orang yang membenci bahkan balas membenci ataukah tetap berbagi terhadap sesama ?"

Pernah sewaktu banjir di Jakarta kami bagi bagikan makanan kepada korban banjir Yang diterima dengan penuh rasa syukur. Karena dalam saat dimana tidak ada yang jualan makanan akibat banjir maka sebungkus nasi merupakan sesuatu yang sangat berharga  Tetapi ada yang melihat dan memberikan komentar yang amat menyakitkan. Tentu tak elok ditulis disini karena mengandung hate speech 

Ada quote dalam bahasa Inggris:"Hatred cannot be end by hatred but  by love "

Yang dapat dimaknai:" Kebencian tidak dapat dihapuskan dengan kebencian karena hanya akan menghadirkan kebencian yang lebih mendalam. Satu satunya cara adalah membalas  dengan cinta kasih " Kalimat yang sangat menyejukan hati tapi sungguh tidak mudah  mengaplikasikan dalam kehidupan pribadi. 

Ada godaan untuk berhenti menolong orang dengan pikiran:" Sudah capek menolong bukannya berterima kasih malahan dibilang pamer kebaikan" Dalam hal inilah keikhlasan hati  kita diuji. Kalau memang kita ikhlas  berbagi seharusnya kita nothing to lose .  Bukankah prinsip hidup kita :"giving is giving?" Apa peduli kita dengan komentar negatif dari beberapa orang? Karena ada jauh lebih banyak orang yang mendambakan uluran tangan kita. Walaupun mustahil memikul beban hidup orang lain,tetapi setidaknya bisa ikut meringankan .Tidak musti dengan uang,tapi bisa dengan berbagai cara yang lain. Salah satunya adalah dengan membantu mereka secara nyata. Biarlah apapun reaksi satu dua orang kita jangan pernah berhenti menolong orang . 

Kita membantu meringankan beban hidup orang lain bukanlah untuk mendapatkan puji pujian,melainkan dengan cinta kasih .Karena bila kita membantu orang hanya untuk mendapatkan sanjungan agar dibilang orang baik,maka tanpa sadar kita sudah memasukki dunia yang munafik. Karena itu ,saya selalu mengingatkan diri sendiri:"Memberi adalah memberi " Nothing to lose ,apakah orang berterima kasih atau tidak.

Tjiptadinata Effendi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun