Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ada Masalah? Bersyukurlah Pertanda Masih Hidup

15 April 2022   19:15 Diperbarui: 15 April 2022   19:24 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

​Hanya Orang Mati yang Tidak Punya Masalah

Saking terbuai oleh kehidupan yang nyaman dan aman, tidak jarang menyebabkan kita menjadi murung, hanya karena masalah yang sepele. Murung dan berkeluh kesah, menyebabkan orang lupa bahwa ada begitu banyak hal yang patut disyukuri ketimbang dijadikan alasan untuk berkeluh kesah. Bila hal ini terus berlanjut, maka akan menjadi contoh buruk bagi pendidikan anak-anak. Kelak anak-anak akan menjadi generasi yang cengeng dan maunya semua keinginannya dituruti. 

Ada sebuah kisah menarik, yang dapat dipetik hikmahnya, bukan hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi kita orang dewasa yang seringkali menghabiskan waktu untuk berkeluh kesah sepanjang hari. Sarapan pagi yang tidak enak, kopi yang kurang manis dan kendaraan yang sudah kuno dan sebagainya. 

Suatu waktu, seorang anak ngambeg karena pada hari Raya, orang tuanya tidak mau membelikan sepatu baru lagi karena sepatunya sudah ada dan  masih dalam kondisi yang sangat bagus. Walaupun sudah mengeluarkan jurus tangis dan ngambeg, tetap saja orang tuanya tidak mau menuruti kemauannya untuk membeli sepatu baru lagi, karena orang keuangan orang tuanya, tidak mengizinkan untuk membelanjakan uang beli sepatu lagi.  Akhirnya, Rudy lari dari rumah. 

Setelah berjalan jauh dari rumah,tetiba ia melihat sebuah sedan baru berhenti di halaman rumah seseorang. Dalam hatinya Rudy berpikir, "Alangkah bahagianya, seandainya orang tuaku juga kaya dan bisa punya kendaraan baru. "Tapi belum selesai mengomel, pintu kendaraan dibuka dan tampak seorang anak sebayanya,turun dari kendaraan dengan tongkat. Ia menyaksikan dengan perasaan tegang dan tiba-tiba pandangan  matanya tertuju pada kaki anak yang turun dari mobil mewah tersebut, ternyata kedua kakinya buntung.

Rudy tersentak dan dalam hati, ia sangat menyesal karena sudah marah marah kepada orang tuanya, karena tidak mampu membelikan sepatu baru di hari Raya. Tanpa sadar ia merinding, membayangkan betapa sulitnya hidup tanpa ada kaki. Rudy berlari pulang ke rumahnya dan begitu tiba di rumahnya, langsung memeluk kedua orang tuanya dan sambil menangis mohon maaf karena telah bertingkah laku yang menyebabkan kedua orang tuanya menjadi sangat sedih. Sejak saat itu, Rudy tidak pernah lagi berkeluh kesah. Setiap bangun pagi selalu mengucapkan "Alhamdulilah, saya punya kaki dan tangan yang lengkap" 

Belajarlah Sejak dari Buaian Hingga ke Liang Lahat

Kisah tentang anak yang sadar diri tersebut dapat dijadikan kilas balik dalam kehidupan kita orang dewasa. Yang secara tanpa sadar seringkali berkeluh kesah, karena masalah hidup tak kunjung habis. Kita lupa bahwa hanya orang mati dan orang gila serta orang pikun yang tidak punya masalah. Karena itu bukankah sudah sepatutnya setiap bangun pagi kita mengucap syukur karena tidak termasuk dalam kriteria dari salah satu yang tidak punya masalah tersebut? Alhamdulilah, saya punya masalah, berarti saya masih hidup secara normal?"

Renungan jelang tidur

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun