Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kasih Itu Tidak Hanya Sebatas Kata

15 April 2022   20:18 Diperbarui: 15 April 2022   20:25 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi :https://www.pesantrenkhairunnas.sch.id/sifat-belas-kasih/

Melainkan Disertai Tindakan Nyata

Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya selama hamba itu menolong orang lain.” (Hadits Muslim, Abu Daud Dan Tirmidzi).

Menyampaikan rasa keprihatinan sebagai bentuk kepedulian kita tentu saja sangat baik. Tetapi alangkah eloknya,bila tidak berhenti hanya sebatas menyampaikan kata kata penghiburan semata, melaikan disertai dengan tindakan nyata. Tidak masalah berapa besar nilainya, yang penting ada niat baik kita untuk secara sungguh sungguh membantu orang yang sedang menderita atau membutuhkan pertolongan.

Untuk menolong orang, tidak harus menunggu kita jadi kaya, baru mau menolong karena dalam kekurangan diri, sesungguhnya kita dapat berbuat sesuatu untuk meringankan penderitaan orang lain. Tidak musti dalam bentuk materi atau finansial, tetapi dapat dengan jalan membantu dengan tenaga. 

Membantu Orang Menghadirkan Kelegaan Dalam Hati

Setiap kali kita mendapatkan kesempatan untuk membantu meringankan beban hidup orang lain, terasa kelegaan dalam diri kita,yang menghadirkan ketenangan batin. Kita tidak perlu berkhayal membantu membangun rumah orang yang sudah roboh, terapi dengan membawakan beberapa bungkus nasi,sudah menjadi sebuah  penghiburan bagi orang yang sedang menderita 

Menolong Orang dan Ditolong

Izinkanlah saya berbagi secuil cuplikan perjalanan hidup. Pada waktu saya masih dalam berperkara dan menguras bukan hanya tenaga dan waktu, tapi juga keuangan, sewaktu baru bangun pagi, sudah ada yang menunggu di depan pintu pagar, seorang wanita setengah baya. Maka saya membukakan pintu dan mempersilakan wanita ini masuk. 

Begitu masuk dan duduk di ruang tamu, bu Wati (bukan nama sebenarnya) mulai menangis tersedu sedu dan menceritakan bahwa dirinya diultimatum oleh Pemilik rumah, agar dalam tempo 3 x 24 jam tidak dapat melunaskan sewa rumahnya, maka ia akan diusir karena sudah 3 bulan menunggak sewa rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun