Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anak-Anak Tak Pernah Melupakan Sikap Kita kepada Mereka

28 Januari 2022   21:21 Diperbarui: 28 Januari 2022   21:36 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket. foto: dulu sering kami gendong, kini Kara dan Nicky sudah dewasa bersama ibu dan nenek mereka/dok. pri

Bahkan Hingga Mereka Sudah Berkeluarga

Sewaktu saya dan isteri masih tinggal di kota Wollongong bersama puteri kami, maka teman-teman cucu kami sering datang ke rumah. Mereka tidak hanya akrab dengan cucu-cucu kami, tapi juga memanggil kami dengan sebutan "Kong" dan "Mak".

Begitu sering bertemu sehingga mereka sudah menganggap kami sebagai Opa dan Oma mereka.  Bahkan semua orang tua mereka memanggil kami dengan sebutan "Kong" dan "Mak".

Setiap kali datang, hal yang pertama mereka minta adalah "Kong, may I have noodle please?" Tentu saja dengan senang hati saya akan memasakan mereka Indomie. Kata nyonya Alison ibu mereka, "Di rumah saya masakan anak-anak mie yang sama, tapi mereka bilang beda rasanya." Saya hanya ketawa dan bilang "No problem at all." Walaupun berarti seminggu satu kardus Indomie ludas. Cuplikan kisah hidup yang sangat datar dan biasa-biasa saja. Tak ada hal yang menonjol apalagi bisa disebut "spektakuler". Tetapi bagi kami berdua, mendapatkan tempat di hati anak-anak sungguh menghadirkan rasa syukur yang mendalam.

ket. foto: dulu sering kami gendong, kini Kara dan Nicky sudah dewasa bersama ibu dan nenek mereka/dok. pri
ket. foto: dulu sering kami gendong, kini Kara dan Nicky sudah dewasa bersama ibu dan nenek mereka/dok. pri
Itu Kisah 10 Tahun Lalu

Pada waktu itu usia mereka  berkisar 12 -13  tahun, bahkan Nicky yang terkecil yang berdiri persis di belakang saya baru berusia 5 tahun. Kini mereka semua sudah dewasa, bahkan salah seorang di antaranya Kara, tahun lalu menikah. Yang lainnya kuliah sambil bekerja. Di antara mereka ada 2 orang cucu kami. 

Tapi hubungan kami tidak terputus karena terpisah oleh jarak dan waktu. Selalu ada komunikasi via facebook atau sesekali menelpon. Dan bila sesekali kami berkunjung ke Wollongong, mereka pasti datang menemui kami bersama orang tua mereka. Saya dan isteri tidak pernah mengajarkan mereka tentang nilai-nilai persahabatan dan ketulusan, tapi anak-anak merekam dalam memorinya setiap sikap kita terhadap mereka dan tak akan pernah melupakannya.

Walaupun hanya percakapan singkat satu atau dua menit tapi selalu ditutup dengan, "We miss you Kong and Mak."

Sungguh  menghadirkan rasa haru dalam hati kami berdua. Kalau cucu kami yang mengatakan adalah sangat wajar, tapi teman-teman cucu kami sama sekali tidak ada hubungan kekeluargaan, namun mereka sungguh merasakan kami berdua sebagai Opa dan Oma mereka.

Hubungan persahabatan seperti inilah yang ingin kami bangun dalam rumah kita bersama yang bernama Kompasiana ini. Tidak ada maksud lain di belakangnya, melainkan ingin menjadi sahabat semua orang.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun