Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wawancara Ekslusif dengan Kusyono Sang Pelaut Sejati

7 Januari 2022   20:36 Diperbarui: 8 Januari 2022   04:56 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama 40 Tahun Hidup di Kapal

Lagu "Nenek moyangku orang Pelaut " agaknya sudah teramat jarang dinyanyikan, bahkan kemungkinan sebagian besar generasi mileneal tidak lagi hafal lirik lagu kebanggaan akan nenek moyang kita ini. Tetapi bersyukurlah,walaupun orang sudah mulai melupakan tentang lagu tersebut,ternyata masih ada Pelaut sejati bangsa Indonesia,yakni pria yang bernama Kusyono ini. Lahir di Banjarnegara  pada tahun 1961 dan kemudian tinggal di Baturraden

foto kiriman pak Kusyono
foto kiriman pak Kusyono
Mulai berlayar pada usia masih sangat muda yakni 19 pada  tahun 1980  Kemudian sekolah Masinis .Tahun 1983 menjadi Masinis dan berlayar dengan perusahaan dalam negeri.

Tahun 2006 Kusyono mendapat tugas di Kamboja, Thailand dan Myanmar dan belajar dengan kapal survei. 

Awalnya ,mendengarkan kata :"masinis" pikiran saya langsung terconnecting dengan Kereta Api.Ternyata saya keliru,karena "masinis"bukan hanya untuk jabatan di Kereta Api,tetapi setelah saya konfirmasi ulang ,dijawab oleh pak Kusyono:"Iya pak.dikapal juga Masinis " 

foto kiriman pak Kusyono
foto kiriman pak Kusyono
keterangan foto: sewaktu puteranya disunat, diramaikan dengan wayang yang diresmikan oleh Bupati Banjumas Marjoko, foto kiriman pak Kusyono
keterangan foto: sewaktu puteranya disunat, diramaikan dengan wayang yang diresmikan oleh Bupati Banjumas Marjoko, foto kiriman pak Kusyono

Suka dan Duka Hidup Sebagai Pelaut

Tahun 1992 ada kesempatan untuk  belayar keluar negeri,tapi tentu harus mampu berbahasa Inggris. Kusyono ikut test diantara begitu banyak calon Pelaut yang ingin merantau keluar negeri ,sebagai Pelaut . Dan Kus lulus . Hal yang tentu saja membuat hatinya sangat bahagia. Sejak  dari tahun 1992 Kus berlayar sebagai Pelaut  menjelajahi berbagai negara. Diantaranya ke Hongkong selama 2 tahun, Singapura setahun,Oman Yaman setahun. 

Hidup memang sarat misteri..No one know what will happen to  morrow.  Petaka itupun terjadi,kapal dimana Kus berkerja tenggelam.Syukur Kus selamat dan kembali ke  Singapura. 

Untuk dapat melanjutkan pekerjaan diperusahaan lain,maka wajib test bahasa Inggris lagi .Dan karena selama ini ,sambil bekerja,Kus terus belajar mengupgrade bahasa Inggrisnya,maka dengan mudah ia lulus test bahasa Inggris dan diterima bekerja untuk belayar ke Brunei Darrusalam .Dari tahun 2000 hingga 2017 bekerja di Brunei ,sebagai Chief Einginer .

Dan  hal yang paling membanggakan bagi Kus adalah saat diadakan test untuk menempati Posisi Front  Supervisor antar bangsa,Kus lulus dan menempati rangking ke 2 setelah Pelaut Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun