Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyerahkan Hidup Seutuhnya, Demi Tuhan dan Sesama

29 Desember 2021   08:53 Diperbarui: 29 Desember 2021   11:59 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto kiriman Suster Pieta 

Merayakan Pesta Emas dan Intan Sebagai Biarawati

Seperti kata peribahasa "Tidak satu jalan menuju ke Roma " atau sering diplesetkan menjadi "Tidak Satu Jalan Menuju Pulang Ke Rumah" dapat dijadikan kilas balik dalam setiap ruang kehidupan kita. Yang secara sederhana dapat dimaknai bahwa ada banyak jalan untuk mengabdi kepada Tuhan dan sesama. Termasuk bagi kaum wanita. Ada yang memilih menjadi seorang ibu rumah tangga, ada juga yang memilih menjadi wanita karir bahkan tidak sedikit yang menggabungkan keduanya, yakni menjadi ibu rumah tangga dan sekaligus wanita karir. Semuanya merupakan pilihan hidup masing masing,karena hidup itu memang sarat dengan berbagai pilihan,sebagaimana tertuang dalam the wisdom words "Life is a matter of choice".

Memilih Penyerahan Total

Hanya sedikit dari antara kaum wanita yang memilih "Penyerahan total" sebagai jalan hidupnya. Di antaranya adalah para Suster yang tampak pada gambar. Sebagaimana yang sudah pernah ditulis, saya mengenal Suster Pieta sejak 20 tahun yang lalu. Komunikasi kami tetap berlanjut walaupun sempat terputus karena kami pindah ke Australia dan nomor ponsel saya berganti dengan nomor Australia. Tetapi setelah saling memberikan informasi, maka hubungan persahabatan yang sudah berlangsung belasan tahun menyambung kembali.  

Suster Pieta ini telah "memanggul salibnya" sebagai seorang biarawati selama lebih dari setengah abad. Dari Suster Pieta saya menemukan jawaban yang sesungguhnya bahwa paradigma  yang selama ini sempat berkembang bahwa :" Biarawati hanya hidup dalam dunianya sendiri. Mengurung diri dalam ruang doa tanpa peduli sesama " menjadi terbantahkan. Ternyata hidup yang dilakoni Suster Pieta sarat dengan pengorbanan . Tapi saya tidak dapat menceritakan karena tidak ingin kehilangan kepercayaan dari sumber berita

Karena ada pesan dari Suster Pieta agar bagian tertentu dalam perjuangan hidupnya melayani Tuhan dan sesama biarlah menjadi rahasia antara dirinya dan Tuhan.dan tidak perlu diungkapkan.

img-20211227-wa0025-61cbc5b706310e3f2906e262.jpg
img-20211227-wa0025-61cbc5b706310e3f2906e262.jpg
Foto kiriman Suster Pieta 

Rayakan Pesta Intan

Dalam komunikasi via WA saya mendapatkan informasi bahwa 2 orang Suster merayakan Pesta Emas yakni 50 tahun hidup membiara dan 3 orang lagi, termasuk Suster Pieta, merayakan Pesta Intan sebagai Biarawati.

Proficiat untuk para Suster yang merayakan Pesta Emas dan Intan. Misa syukuran dipersembahkan oleh adik kandung dari Suster Pieta yang semakin melengkapi kebahagiaan dirinya. Acara selamatan diadakan secara sangat sederhana karena masih dalam suasana Covid di Biara BSB dan dipimpin oleh Romo Marga MSF yakni adik kandung Suster Pieta sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun