Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tahun 60-an, Jurusan Sastra Dianggap "Daripada Tidak Sekolah"

28 Desember 2021   20:26 Diperbarui: 28 Desember 2021   20:49 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sma don bosco padang Ilustrasi: diknas.padang.org

Jurusan B - Ilmu Pasti adalah Jurusan Paling Bergengsi

Belakangan ini , kosa kata :"Kurikulum Prototipe " sedang menjadi viral dan menjadi topik pembicaraan dimana mana. Bahkan Kompasiana telah mengisyaratkan agar para Penulis di Rumah Kita Bersama ini ,membagikan kisah pengalamannya,sehubungan dengan semasa masih sekolah. Karena itu, sebagai warga yang baik,saya mencoba menuangkan pengalaman semasa sekolah 

Sejak dari S.R. -Sekolah Rakyat,saya bersekolah di Sekolah Frater ,yang gurunya masih asli orang Belanda . Baru saat saya dikelas 3 ,guru adalah Indo Belanda. Kelas 5 ,guru saya adalah Jefr. Yap ,kelas 6 Frater Reinoldus ,Belanda asli. Lulus ujian dengan angka yang lumayan,yakni Ilmu Hitung -10 /Bahasa Indonesia 9 dan Pengetahuan Umum 7 . Karena itu saya diterima tanpa syarat di SMP Frater ,yang lokasinya  hanya beberapa ratus meter dan masih berada dalam satu komplek . 

Tetapi di SMP ,saat menghadapi Aljabar dan Ilmu Ukur ,otak saya mogok dan tidak bisa diajak berpikir. Hal ini berlanjut terus hingga kelas III SMP dan sudah dapat diramalkan,hasil ujian akhir ,untuk kedua mata pelajaran ini ,di rapor saya ditulis dengan tinta merah angka 5 .Saya lulus ujian,karena untuk mata pelajaran bahasa Inggeris dan bahasa Indonesia mendapatkan angka 9 .Tetapi saya tidak diterima masuk ke SMA Don Bosco untuk ke jurusan C ,yakni Jurusan Ekonomi.  Sedangkan pada waktu itu,Jurusan A - Sastra ,belum dibuka,karena bagi warga kota Padang,masuk ke jurusan Sastra dianggap sebagai jurusan :"Daripada tidak sekolah"

Tulisan saya di majalah RANCAK yang diterbitkan oleh pengurus I.S.D.B Padang/dokpri
Tulisan saya di majalah RANCAK yang diterbitkan oleh pengurus I.S.D.B Padang/dokpri
Sempat Mendaftar di Sekolah Adabiah 

Karena syarat untuk dapat masuk ke SMA don Bosco,jurusan C,minimal angka untuk ilmu Aljabar dan Ilmu Ukur adalah angka 6,maka saya tidak diterima .Sedih banget rasanya,karena pada waktu itu, Don Bosco merupakan sekolah Favorit nomor Satu untuk di Sumatera Barat. Bahkan dari Bukittinggi dan Payakumbuh serta Pekanbaru,berbondong bondong orang ikut mendaftar untuk dapat diterima di SMA Don Bosco

Karena itu,saya memutuskan untuk mendaftar ke SMA Adabiah,yang termasuk salah satu sekolah cukup baik pada waktu itu. Karena Kepala Sekolah tinggal hanya sekitar 200 meter dari rumah orang tua kami,maka saya langsung ke rumah beliau dan diterima dengan baik. Saya diminta datang ke kantor untuk urusan administrasi .Esok harinya,pagi pagi saya sudah tiba di kantor sekolah Adabiah dan mendaftar serta sekaligus membayar uang pendaftaran.

Tetapi Tiba Tiba Dapat Berita SMA Don Bosco Buka Kelas Jurusan A - Sastra

Ternyata ,saking banyaknya yang tidak diterima di jurusan B dan C,padahal berasal dari SMP Katholik juga,maka menumpuklah puluhan siswa yang tidak tahu mau mendaftar kemana.Maka entah siapa yang punya ide,tetiba sudah ada pengumuman:"SMA Don Bosco membuka Pendaftaran untuk jurusan A -Bahasa dan Sastra.

Maka saya langsung ke kantor untuk memastikan berita ini,ternyata benar. Maka saya langsung mendaftar dan diterima . Saya kembali kerumah Kepala Sekolah Adabiah dan mohon maaf karena saya batal masuk ke Adabiah. Jawab ibu Kepala Sekolah:"Tidak apa apa,tapi uang pendaftaran ,tidak bisa diminta lagi"  Dan saya mengiyakan ,serta sekali lagi mohon maaf

Seandainya Saya Tidak Masuk ke SMA don Bosco 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun