Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fakta yang Bertolak Belakang dengan Teori

28 Desember 2021   09:49 Diperbarui: 28 Desember 2021   10:11 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: harga telur di Australia berkisar 2 dollar perlusin  dokumentasi pribadi

Harga Secangkir Kopi Sama Dengan Harga 3 Lusin Telur Ayam

Ada berjibun contoh aktual dan fakta yang mengajarkan kepada kita bahwa semesta tidak tunduk pada aturan dan teori yang dibuat oleh manusia dengan segala kejeniusannya. Hal ini mengakibatkan jatuhnya korban,baik karena tsunami,banjir badang maupun gempa bumi. 

Membuktikan bahwa segala kepintaran yang dituangkan dalam ujud teori yang sarat dengan istilah  keren,tetap saja tidak mampu mencegah terjadinya petaka bagi umat manusia ,setiap kali terjadi bencana alam. 

Padahal menurut teori kalau sudah tahu penyebabnya dan sudah tahu bahwa gunung akan meletus,maka sejak dari awal ,penduduk sudah diungsikan,demi untuk meminimalkan korban jatuh. 

Kembali Kejudul

Seperti biasanya, bila seorang kakek  mau bercerita maka dimulai dengan bicara hilir mudik terlebih dulu,baru masuk ketopik pembahasan. yakni masalah yang jadi viral belakangan ini:"Masalah Harga Telur Selangit" Nah,menurut teori ekonomi, bila cost production mengalami peningkatan maka harga jual terpaksa harus ditingkatkan,agar masih ada keuntungan bagi para pelaku ekonomi.  

Masalah lain yang bisa timbul adalah tidak terjadi perubahan dalam  pengeluaran untuk biaya produksi, dalam hal ini harga pakan ternak tidak naik dan upah buruh juga tidak mengalami perubahan tapi produksi mengalami kemunduran ,sedangkan ambisi pembeli tetap maka akan terjadilah gejolak kenaikan harga. 

Sedikit saja terjadi gelombang antara demand dan supply, akan berakibat pada harga di pasaran . Tetapi yang terjadi belakangan adalah,harga pakan dan upah buruh tidak mengalami perubahan,tapi harga telur tetap membumbung tinggi. Mengapa? Kembali kepada prinsip diatas,bahwa antara teori dan fakta di lapangan tidak selalu seiring dan sejalan

Mari Kita Tengok Harga Telur di Australia

Anak SD sudah tahu bahkan orang yang tidak pernah baca koran pun tahu,bahwa harga pakan ternak dan upah buruh di Australia adalah berlipat kali lebih mahal dibandingkan dengan di Indonesia. Tapi mengapa harga telur di Australia sejak beberapa tahun belakangan ini justru mengalami penurunan yang cukup drastis?  Kalau dikarenakan harga yang sangat rendah,bila dibandingkan dengan harga secangkir kopi yang harganya senilai minimal 5 dollar,maka berarti dengan harga secangkir kopi sudah dapat beli 3 lusin telur ayam .Apakah para peternak mengalami kerugian? Kalau rugi,apakah mereka mampu bertahan hingga bertahun tahun?  Misteri inilah yang  agaknya belum dapat dijawab dengan tuntas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun