Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Wah Baru Tahu Tulisan Isteri Saya Masuk di Kompas Com

13 Desember 2021   09:01 Diperbarui: 13 Desember 2021   09:33 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: istockbaona via kompas.com

Literasi Keuangan Keluarga

Seperti yang sudah pernah saya tuliskan,akibat sifat saya yang terlalu gampang memercayai orang,maka konsekuensinya saya jadi bulan bulanan dibohongi orang. Ada yang isterinya melahirkan 4 kali dalam setahun dan ada lagi yang neneknya meninggal 3 kali dalam setahun .Ini bukan kisah humor,walaupun kedengarannya lucu,tapi sungguh terjadi demikian. Latar belakang kehidupan pribadi saya yang pahit getir,menyebabkan saya sangat sensitif,dalam arti "cepat jatuh hati" bila orang berbicara menghiba hiba kepada saya. Maka dalam hitungan tidak sampai satu menit,uang dari  kantong saya berpindah kekantong orang lain. Kalau memang orangnya sungguh membutuhkan,tentu tidak menjadi masalah,tetapi justru kebanyakan adalah orang yang memanfaatkan :"kebloonan " saya. 

Bahkan bukan hanya dalam perkara kecil,menyangkut masalah hidup mati perusahaan,saya juga "main percaya" .Akhirnya saya ditipu mitra bisnis di Singapore dalam jumlah fantastis . Perusahaan colapse ,saya juga mengalami mental breakdown. Syukur dalam hal ini isteri saya jauh lebih tabah dibandingkan diri saya.  

Menghadapi marabahaya secara phisik ,maupun non phisik,saya selalu tampil sebagai pelindung isteri tercinta,tapi dalam hal kecerobohan,maka isteri saya yang tampil sebagai pelindung keluarga Karena diri saya terobsesi mau jadi Sinterklas ,secara keliru maka saya main gampang percaya kepada siapapun .  

Diambang kehancuran inilah,isteri saya yang tidak pandai bersolek,tapi berani mengambil alih tanggung jawab yang besar,yakni mengenai masalah keuangan. Dan saya yakin ,ditangan isteri saya ,keuangan kami akan selamat.Mengingat sejak menikah,saya sudah paham bahwa isteri saya lebih senang window shopping ketimbang membelanjakan uang untuk  beli ini dan itu,termasuk untuk keperluan pribadinya. Saya tidak pernah lihat isteri saya beli alat kosmetik ataupun parfum dan alat kecantikan. Kalau diajak jalan,termasuk kepesta ,maka dalam waktu kurang dari 10 menit isteri saya sudah siap,karena memang dari sononya tidak pandai bersolek. Dan saya memilih isteri saya,justeru karena bukan tipe wanita pesolek. Karena kalau pesolek,uang saya tidak bakalan cukup beli alat kosmetiknya.

Resiko Dibilang "Takut Isteri"

Sejak saat itu,bila ada yang neneknya mau meninggal ataupun isterinya melahirkan untuk kesekian kali dalam setahun,saya selalu bilang :"Silakan bicara sama isteri saya" Maka saya dibilang "suami takut isteri" Bagi saya masa bodolah mau bilang apa ya. Yang penting,kami saling mencintai ,bukan saling menakuti 

Kembali Kejudul:

Secara tanpa sengaja pagi ini saya ketemu di Kompas,com ada tulisan tentang Literasi Keuangan Keluarga dan ada nama Roselina Tjiptadinata disana. Itu pasti isteri saya ,karena tidak ada nama yang persis seperti itu. Apalagi disebut sumbernya Kompasiana. Karna itu saya kutip sebaris disini,agar jangan sampai dihapus oleh Admin,karena melanggar ketentuan A to z

Ketika Istri Berkuasa Mengatur Keuangan Keluarga, Salahkah? 

Kompasianer Roselina Tjiptadinata menceritakan ia memutuskan untuk mengambil alih peran mengelola keuangan dari suaminya. Saat itu, kondisi keuangan sedang tidak dalam keadaan baik. Mitra bisnis mereka menipunya. Berdasarkan pengalaman itu, ia justru mendapat komentar miring yang menyebutnya tak pantas mengambil wewenang dari sang suami. "Karena memegang keuangan yang seharusnya dipegang suami, tapi saya cuekin saja karena saya bukan mau kudeta, melainkan sudah berunding dengan suami," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun